Berita
5 Sikap Indonesia Tolak Israel di Bidang Olahraga

IndoJurnal, Jakarta – Sejak merdeka pada tahun 1945, Indonesia selalu memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Tolak Israel, selalu mewarnai sosial politik di Indonesia.
Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menjadi sosok yang vokal dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina. Ia memang dikenal sebagai tokoh gerakan anti kolonial dan pro kemerdekaan di Asia dan Afrika.
“Kami tidak bisa membiarkan perjuangan Palestina untuk kemerdekaan dan keadilan diabaikan atau dilupakan oleh dunia internasional,” ucap Presiden Soekarno saat pidato di Majelis Umum PBB tahun 1962.
“Kami harus bersama-sama menguatkan suara kita untuk memperjuangkan hak rakyat Palestina dan mengecam tindakan Israel yang sewenang-wenang dan kejam,” lanjutnya.
Hubungan politik dan olahraga bisa dikatakan memiliki aspek yang kompleks. Termasuk aksi tolak Israel yang beberapa kali dilakukan oleh Indonesia di bidang olahraga.
BACA JUGA: Bau Mulut saat Puasa, Hilangkan dengan 5 Cara Ini
Berikut 5 Sikap Tolak Israel di Bidang Olahraga:
1. Kualifikasi Piala Dunia 1958
Lolos ke babak kedua zona Asia-Afrika, Indonesia tergabung satu grup dengan Israel, Mesir dan Sudan. Ketika itu Indonesia meminta ke FIFA untuk bertanding melawan Israel di tempat netral.
Permintaan itu ditolak oleh FIFA. Presiden Soekarno langsung memberi instruksi kepada skuad merah putih untuk mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 1958 sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina.
2. Asian Games 1962
Jakarta didaulat untuk menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Israel ketika itu masih menjadi bagian dari Asia, sehingga mereka berhak untuk ambil bagian.
Presiden Soekarno langsung menolak kedatangan Israel ke Jakarta untuk bertanding. Akibat larangan ini, Indonesia mendapat hukuman dari IOC tidak bisa tampil di Olimpiade 1964.
BACA JUGA: Remix Like Crazy Jadi 2 Versi, Warnai Debut Solo Jimin BTS
3. Tenis Piala Federasi 2006
Tim tenis Indonesia mendapatkan undangan dari Federasi Tenis Dunia (ITF) untuk tampil di Piala Federasi 2006. Turnamen bergengsi antar petenis wanita itu digelar di Israel.
Meski tidak memiliki hubungan diplomatik, petenis Indonesia sudah mendapatkan izin terbang. Tapi Indonesia menolak tampil dan akhirnya didenda sebesar 268 juta rupiah dan larangan tanding selama satu tahun.
4. Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015
Indonesia menolak kehadiran pebulutangkis Israel yang bernama Misha Zilbermain di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 yang digelar di Jakarta.
Visa masuk Indonesia untuk Zilbermain ditahan cukup lama meski akhirnya tetap diberikan. Pebulutangkis Israel itu akhirnya bisa tampil namun dengan penjagaan sangat ketat.
BACA JUGA: 6 Manfaat Kurma, Si Hitam Manis yang Menyehatkan
5. Piala Dunia U-20 2023
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Israel berhasil lolos ke Piala Dunia U-20. Tentu menjadi sebuah polemik, karena artinya mereka akan bertanding di Indonesia.
Berbagai penolakan muncul mulai dari MUI, Ormas Islam, bahkan partai pro dan oposisi pemerintah. Semua meminta FIFA untuk mencari solusi agar Israel tidak bertanding di Indonesia. (IndoJurnal/Vitalis Yogi Trisna)

- Berita7 hari ago
Presiden Jokowi Resmi Lantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI
- Berita7 hari ago
Vladimir Putin Tuding Amerika Serikat Biang Kerok Konflik di Jalur Gaza
- Berita7 hari ago
Israel dan Hamas Sepakat untuk Gencatan Senjata, Apa Perjanjiannya?
- Berita7 hari ago
Penuh Haru! Ketika Ganjar Pranowo Bertemu Mahasiswi asal Papua
- Berita6 hari ago
Keliling Pesantren, Yenny Wahid Sosialisasikan Program Ganjar Pranowo
- Berita6 hari ago
Incar Kemenangan di Jawa Timur, Ganjar Pranowo Ajak Relawan Gotong Royong
- Berita6 hari ago
Anies Baswedan Ungkap 2 Peran Penting Mahasiswa untuk Indonesia
- Berita5 hari ago
Faktor Gus Dur Bikin KH Yazid Jember Memilih untuk Dukung Mahfud MD