POLITIK
6 Pemain Binaan Persija Jakarta yang Bersinar di Timnas Indonesia
IndoJurnal – Persija Jakarta merupakan tim besar yang begitu banyak melahirkan pemain hebat untuk timnas Indonesia.
Ya, Persija saat ini dikenal dengan klub super yang memiliki sistem pembinaan dan finansial yang bagus. Mereka punya akademi dan juga rutin mengirimkan pemain ke tim nasional.
Saat SEA Games 2023 ini, sebut saja ada Muhammad Ferrari, Rio Fahmi, ataupun Rizky Ridho yang merupakan pemain asal Persija.
Tapi, banyak dari kita mengira Persija hanya bisa membeli pemain bintang ataupun pemain tak terkenal untuk dipoles menjadi bintang.
Namun siapa sangka, Persija juga punya pemain binaan sendiri seperti klub-klub eks Perserikatan lainnya, macam Persebaya Surabaya, Persib Bandung, ataupun PSM Makassar.
Pemain binaan Persija dimulai dari wadah kompetisi internal yang digaungkan sejak 1928. Bukan tanpa sebab model pembinaannya seperti itu, pasalnya sistem sepak bola di Indonesia berakar dari sistem daerah-daerah.
Persija sebagai klub tua juga awalnya adalah perserikatan ataupun perkumpulan klub-klub yang ada di Jakarta.
Mereka berkompetisi agar bisa menjadi yang terbaik di organisasinya dan daerahnya. Pemain-pemain terbaik di kompetisi juga bakal memperkuat Persija di kompetisi nasional.
Nah, daripada panjang lebar, berikut IndoJurnal sajikan pemain yang lahir dan besar dari sistem pembinaan sepak bola Persija.
Berikut ini 6 pemain binaan Persija yang bersinar di timnas Indonesia:
1. Soetjipto Soentoro (PS Setia, Persija, PSMS)
Nama bekennya Gareng. Ia adalah perwakilan wajah anak Jakarta pada era 1960an yang sangat kota dan modern. Bagaimana tidak, Gareng adalah pesepak bola yang lahir di kawasan elite Jakarta, Gandaria.
Bakatnya ditemukan oleh PS Setia yang merupakan klub internal Persija. Ia berkompetisi di Persija dan akhirnya membela Persija pada usia belia, 16 tahun.
Ia membawa Persija juara 1964 dan juga bergelimang prestasi di timnas Indonesia seperti juara Piala Raja, Piala Kemerdekaan dan Merdeka Games. Ia adalah legenda Indonesia dan diakui FIFA.
BACA JUGA: Singgung Anies Baswedan, Jubir PSI: Berhenti Gunakan Istilah Non-Pribumi!
2. Iswadi Idris (MBFA, Persija)
Iswadi lahir di Aceh tapi besar di Cikini, Jakarta Pusat. Sebagai anak Cikini, Iswadi masuk klub sepak bola terdekat, MBFA di Lapangan Banteng. MBFA adalah anggota Persija.
Namanya sangat beken di era 1960an dan 1970an. Ia berhasil membawa Persija juara PSSI pada 1973 dan 1975. Sikapnya yang tempramental dibarengi dengan skill-nya yang bagus banyak ditunggu pecandu Persija masa itu.
Ia berjaya tidak hanya di Persija, tapi di Timnas Indoensia, namnya kerap terpanggil dan mengikuti event-event penting seperti Pre-Olympic.
3. Sutan Harharah (UMS-Jayakarta, Persija)
Nama Sutan Harharah mekar bersama Persija dan timnas Indonesia pada era 1970an. Ia lahir di Jakarta, bersekolah di SMA Kstarya dan belajar bola di UMS, klub internal Persija.
Setelah sukses di UMS, Sutan pindah ke klub internal Persija lainnya, yakni Jayakarta. Di sana, ia tampil oke dan dipanggil Persija serta timnas Indonesia.
Di Persija, ia juara PSSI 1973 dan 1975. Di timnas, Sutan menjadi bagian dari tim PSSI Pre-Olympic yang tersohor itu.
BACA JUGA: Atalia Praratya Gabung Golkar, Ridwan Kamil: Memang Memiliki Kapasitas
4. Harry Saputra (CAMP 82, Persija, Persib, Persibo)
Harry Saputra adalah panutan bagi pemuda di sekitaran Kemayoran. Ia lahir dan besar di daerah tersebut dan menimba ilmu di CAMP 82 yang bermarkas di Lapangan PORS, Kemayoran.
Harry muda merangkak dari tim U-17 Persija dan tembus ke senior Persija. Ia membawa Persija juara Liga Indonesia 2001 dan jadi bagian penting timnas era 2000an awal.
Postunya yang lebih dari 180cm dan wajahnya yang tampan, kerap disebut sebagai atlet basket. Namun satu yang pasti, dia adalah andalan Ivan Kolev di lini belakang timnas eranya.
5. Surya Lesmana (CAMP 82, Persija, Bandung Raya)
Surya Lesmana juga asli orang Jakarta, orang Kemayoran. Sama seperti Harry, Surya memulai karier di CAMP 82, klub internal Persija.
Ia masuk ke timnas Indonesia junior yang mewakili Indonesia berbagai ajang Internasional dan juga Persija. Sayang di Persija ia belum mengantar juara dan baru di Bandung Raya ia bisa juara Liga Indonesia.
Sepulang dari Bandung Raya dan timnas, Surya pulang ke Persija dan membela PS Tunas Jaya (Chung Hua) di kompetisi Persija.
BACA JUGA: Dari Masa ke Masa, Pelatih Timnas Indonesia di Ajang SEA Games
6. Andritany Ardhiyasa (Jayakarta, Persija, Persib, Sriwijaya FC)
Siapa yang tidak kenal Andritany. Ya, Bagol adalah kiper terbaik di era 2010an dan bahkan sampai saat ini, bagi Persija.
Sebagai anak Jagakarsa, Jakarta Selatan, Bagol memulai belajar sepak bola dari Jayakarta, klub internal Persija. Ia melanglang buana dulu ke Persib dan Sriwijaya sebelum kembali ke Persija.
Di Persija kariernya gemerlap. Ia membawa Persija juara Liga 1 2018 dan beberapa piala lainnya. Bagol juga pernah menjadi kapten timnas Indonesia era Simon McMenemy.
Follow Berita IndoJurnal di Google News
- BERITA5 hari ago
Guna Mengamankan Paus Fransiskus, TNI dan Polri Siapkan Sniper dan Antiteror
- POLITIK4 hari ago
Psikolog Kritik Janji Manis Ridwan Kamil Soal Program Mobil Curhat di DKI Jakarta
- BERITA5 hari ago
TNI dan Polri Terjunkan 9.030 Personel untuk Pengamanan Kunjungan Paus Fransiskus
- BERITA4 hari ago
Toyota Innova Zenix Jadi Kendaraan Paus Fransiskus saat Kunjangan di Indonesia
- POLITIK5 hari ago
Peluang Jokowi Gabung Gerindra, Pakar Ilmu Politik: Ada Sinyal Kedekatan!
- BERITA4 hari ago
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, MRT Jakarta Tetap Beroperasi Normal
- BERITA4 hari ago
Menag Yaqut Cholil Qoumas: Kesederhanaan Paus Fransiskus Perlu Dicontoh