POLITIK
Alhamdulillah, Marbot Bakal Dapat Bulanan Rp400 Ribu dari APBD
IndoJurnal – Petugas yang menjaga dan membersihkan masjid (marbot) di Kota Surabaya, Jawa Timur, menerima insentif atau honor sebesar Rp400 ribu setiap bulan.
“Besaran angkanya saat ini masih dihitung. Begitu juga jumlah marbot penerima insentif ini juga sedang difinalisasi. Namun, besarannya insya Allah sekitar Rp400 ribu per bulan. Kami akan kawal terus,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah di Surabaya pada Selasa (13/6/2023).
Menurut dia, ini merupakan kabar gembira bagi marbot di seluruh Kota Surabaya, karena mereka akan mendapat bantuan insentif bulanan dari APBD Surabaya seperti halnya Ketua RT dan RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, dan Kader Surabaya Hebat.
Hanya saja, kata dia, realisasi penerimaan bantuan insentif khusus marbot tersebut, akan diberikan pada 2024. Anggarannya melalui APBD 2024, sehingga baru bisa dinikmati tahun depan. Namun, pimpinan DPRD memastikan sudah ada kesepakatan DPRD dan Pemkot Surabaya.
Selama ini, kata dia, marbot sudah mendapatkan semacam honor dari setiap masjid. Namun, besarannya tentu berbeda bergantung masjid masing-masing. Bukan dari APBD, sehingga nominalnya tidak sama.
Untuk itu, Laila akan terus mengawal rencana realisasi pencairan insentif bulanan marbot ini. Sebab, menurut pimpinan DPRD, berapapun nilai insentif bagi marbot sudah sangat berarti. Mereka memiliki keluarga dan bisa untuk tambahan nafkah keluarganya.
Saat ini, Pemkot Surabaya bersama DPRD Surabaya tengah menyiapkan seluruh perangkat untuk pencairan bantuan honor marbot, termasuk persyaratan dan ketentuan marbot penerima insentif ini juga tengah dibahas.
Baca Juga: Makna Lagu ‘Viva La Vida’ Coldplay, Terinspirasi dari Lukisan
Syaratnya Harus Ber-KTP Surabaya
Salah satunya adalah marbot harus ber-KTP Surabaya, termasuk masa pengabdian marbot juga sedang dibahas. Politikus PKB ini terus mendorong agar persyaratan realisasi pencairan insentif itu tidak memberatkan.
Laila menuturkan bahwa potensi kerumitan apapun harus diantisipasi, termasuk dalam satu masjid, jika ada lebih dari satu marbot. Kondisi ini juga harus dipastikan dan disosialisasikan dengan baik agar jelas. “Saat ini semua pendukung sistem tengah dikaji,” ucapnya.
Wacana pemberian bantuan insentif bulanan bagi marbot itu sudah lama disuarakan. Bahkan, Fraksi PKB di DPRD Surabaya sudah mewacanakan kesejahteraan marbot itu cukup lama. Sampai saat ini, terus konsisten memperjuangkannya.
Laila Mufidah yang didapuk sebagai penasihat Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya menyebutkan bahwa fraksinya sudah sejak April 2021 sepakat memberi perhatian khusus kepada para marbot. Jumlahnya ada ribuan marbot di Surabaya.
Hampir semua masjid memiliki marbot. Fraksi PKB meminta harus ada data akurat mengenai jumlah marbot ini. “Saya masih ingat saat Pak Wali Kota Eri Cahyadi safari ke DPC PKB Surabaya. Kami langsung meminta agar kesejahteraan marbot menjadi perhatian pemkot,” kata Laila.
Baca Juga: 5 Idol K-Pop Hiatus tapi Keluar dari Grup, Siapa Saja Mereka?
Perempuan asli Kendangsari Gang Lebar Surabaya ini kerap turun menemui masyarakat, salah satunya dengan menemui marbot di sejumlah masjid seperti di Masjid Darussalam, Kendangsari, Tenggilis, Surabaya pada Senin (12/6).
Selain itu, juga di Masjid Al Hidayah, Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo dan Masjid Al Hidayah Jalan Raya Jemur Handayani, Surabaya pada hari yang sama.
Bahkan, saat kegiatan reses, Laila mendapatkan keluhan warga yang menyangkut kesejahteraan marbot. Hal itu, dimaklumi, karena mereka telah mencurahkan waktu dan tenaganya di masjid.
Untuk itu, Laila berkomitmen akan mengawal insentif marbot dari Pemkot Surabaya hingga betul-betul direalisasikan. Mereka berhak atas bantuan insentif ini. Dengan kekuatan APBD Surabaya Rp11,2 triliun, warga Surabaya berhak mendapat intervensi Pemkot.
Baca Juga: Kota Ende, Saksi Perjuangan Bung Karno dan Lahirnya Pancasila
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Surabaya Arif Afandi, sebelumnya menyatakan pihaknya melakukan survei untuk pendataan masjid se-Kota Pahlawan yang belum diperbaharui dalam aplikasi sistem informasi masjid (Simas) milik Kementerian Agama.
Menurutnya, validasi database masjid ini penting untuk memperbaharui keberadaan masjid-masjid yang ada di Kota Surabaya
“Meski sudah ada data tentang kemasjidan melalui aplikasi Simas Kemenag, banyak juga masjid yang belum diperbaharui. Kami ingin melakukan survei itu untuk update data,” katanya.
Follow Berita IndoJurnal di Google News
- POLITIK6 hari ago
Dukungan Relawan Dedi Mizwar buat Cawagub Jabar Ilham Habibie Semakin Optimis
- BERITA5 hari ago
Kementerian BUMN Rombak Pertamina, Mochamad Iriawan jadi Komisaris Utama
- POLITIK5 hari ago
FPI bersama Ormas Islam Gelar Aksi, Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Akun Fufufafa!
- POLITIK4 hari ago
Gerindra Klarifikasi Presiden Prabowo yang Ingin Jadikan Bali ‘The New Singapore’
- BERITA4 hari ago
Menteri Erick Thohir Batalkan Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno Hatta
- OLAHRAGA4 hari ago
Kondisi Cedera Mees Hilgers Perlahan Membaik, Siap Bela Timnas Indonesia?
- OLAHRAGA6 hari ago
Hadapi Jepang dan Arab Saudi, Pelatih Timnas Indonesia Tinggalkan Asnawi Mangkualam
- POLITIK6 hari ago
Penuhi Arahan Presiden Prabowo, Pindad Mulai Produksi Maung untuk Menteri hingga Bupati