POLITIK
Bicara Perubahan, Jubir Anies Baswedan ‘Sentil’ Luhut Panjaitan
IndoJurnal – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyindir konsep ‘perubahan’ yang digaung-gaungkan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Membalas sindirian itu, Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Surya Tjandra mengatakan tidak perlu ada ‘super-minister’ yang melakukan semua tugas menteri di Indonesia.
Hal itu, tentu menyindir sosok Luhut yang kental dijuluki sebagai menteri yang mengurusi sejumlah permasalahan di tanah air.
“Sepatutnya tidak perlu ada lagi super minister yang harus melakukan semuanya,” kata Surya saat dihubungi media.
“Bagaimana pun bermanfaatnya tidak akan bisa dilanjutkan karena pendekatannya terlalu personal, bukan hasil kolaborasi,” sambungnya.
Menurut Surya, narasi ketidaksetujuan Luhut tersebut tidak perlu terus-menerus dilontarkan di setiap kesempatan.
“Tidak benar jika framing tersebut jika Anies menjadi presiden seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan,” ujarnya.
Surya justru menegaskan, bahwa konsep konflik kepentingan tidak akan terjadi jika Anies Baswedan menjadi presiden.
“Pak Anies percaya pentingnya pemisahan antara pengambil kebijakan dengan pengusahanya. Ini penting untuk mencegah konflik kepentingan yang berlarut seperti sekarang,” terang Surya.
Bahkan, secara tegas ia menyebut bahwa saat ini ada unsur mafia di Indonesia. Namun, Surya tidak menjelaskan terperinci soal unsur mafia yang dimaksudnya.
“Ini juga penting agar negeri ini tidak diurus ala mafia,” ungkapnya.
Sebelumnya, Luhut kembali melontarkan ketidaksetujuannya terkait pihak (Anies Baswedan) yang disebutnya berbicara soal perubahan.
Pernyataan itu diungkapkan Luhut dalam acara NCBC Nickel Conference di Jakarta pada Selasa (25/7/2023). Adapun pernyataan serupa juga pernah dikatakan Luhut pada bulan Mei 2023.
Baca Juga: Golkar Sebut Pertemuan Airlangga dan Puan Ciptakan Stabilitas Politik
Anies Baswedan berikan tanggapan
Capres Anies Baswedan mengatakan, bahwa perubahan bukanlah satu-satunya program yang diusungnya jika nantinya terpilih sebagai presiden.
Menurutnya, dalam meneruskan pembanggunan tidak hanya dapat dilakukan satu program seperti perubahan semata, akan tetapi terdapat empat langkah yang diusungnya.
Menurut Anies empat program itu antara lain, apa yang harus diteruskan, apa yang harus dilakukan perubahan, apa yang harus ditambahkan dan apa yang harus dihentikan.
“Dari keempat hal ini sebenarnya dilakukan oleh masing-masing kita dalam kehidupan sehari-hari, karena kita tidak mungkin hanya melakukan satu hal yang itu-itu saja untuk maju,” kata Anies.
Menurut Anies, jika memang pembanggunanan tersebut telah baik, tentunya dirinya dan pemerintah yang akan dipimpinnya akan meneruskan.
“Akan tetapi jika tidak dirinya mengaku akan mengevaluasi dan mencari tahu bagian mama yang tidak baik dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya,” tutupnya.