Connect with us

    POLITIK

    Bintang Terbesar Ini di Angkasa Ternyata Mengalahkan Matahari

    Published

    on

    Bintang Terbesar

    IndoJurnal – Apakah kamu termasuk orang yang suka memandangi langit di malah hari? Pernah ga kamu kepikiran, bintang terbesar di angkasa itu, ukurannya seberapa besar ya?

    Sebenarnya, bintang merupakan bola gas bercahaya yang berukuran raksasa.

    Meski berukuran begitu besar, kita hanya melihatnya sebagai titik-titik kecil bercahaya, karena jaraknya yang memang sangat jauh dari Bumi.

    Bintang Terbesar Ternyata Bukan Matahari

    Matahari adalah salah satu bintang yang bisa kita saksikan keberadaannya setiap hari. Apalagi karena kita tinggal di wilayah Khatulistiwa.

    Meski berukuran sangat besar, Matahari sebagai pusat tata surya bukanlah bintang yang terbesar.

    Advertisement

    Soalnya, masih banyak yang punya ukuran lebih besar. Malah ada yang ukurannya sekian kali dari Matahari!

    Ini karena masih banyak yang lebih besar. Bahkan ada yang bisa menampung miliaran Matahari!

    UX Scuti Vs. Stephenson 2-18

    Berdasarkan catatan para astronom, UY Scuti sempat menjadi bintang terbesar di alam semesta.

    UY Scuti memiliki ukuran 30 kali besarnya Matahari. padahal, ukuran Matahari saja sebesar 109 kali dari Bumi!

    UY Scuti ini memiliki radius 1.700 kali radius Matahari.

    Advertisement

    Namun ternyata, ada Stephenson 2-18 yang ukurannya melebihi UY Scuti.

    BACA JUGA :  Gibran Rakabuming Sebut Masih Mencari Figur yang Tepat untuk Kabinet

    Bintang dalam gugus Stephenson 2 ini memancarkan warna merah, dengan radius 2.150 kali radius matahari. Volumenya begitu besar, hingga bisa menampung 10 miliar Matahari!

    Bintang Terbesar

    Ilustrasi sinar matahari. (Freepik)

    Sejarah Penemuan Bintang Stephenson 2-18

    Seorang astronom Amerika Serikat bernama Charles Bruce Stephenson pada tahun 1990 lah yang menemukan bintang terbesar ini.

    Ia menemukannya melalui survei langit dengan gelombang inframerah secara terus-menerus.

    Berdasarkan penelitian astronom, si raksasa Stephenson 2-18 ini punya suhu yang mencapai 3.200 Kelvin atau sekitar

    Menurut astronom, raksasa merah Stephenson 2-18 memiliki suhu efektif mencapai 3.200 Kelvin atau sekitar 2.900 derajat Celcius.

    Advertisement

    Sebagai gambaran, apabila berada di pusat Tata Surya, lapisan terluar Stephenson 2-18 itu bisa menghilangkan orbit Saturnus!

    Apakah Kita Bisa Melihat Stephenson 2-18?

    Karena jaraknya yang teramat jauh dari Bumi, manusia tidak bisa melihat Stephenson 2-18.

    Jaraknya dari Bumi sekitar 19.800 tahun cahaya. Nah, satu tahun cahaya sendiri adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa sepanjang setahun.

    BACA JUGA :  Logo Garuda Buatan Apparel Mills Didaftarkan Sepihak oleh PSSI ke HAKI

    Untuk hitungannya, cahaya bisa bergerak hingga 9,46 triliun kilometer dalam setahun!

    Jadi kalau kita hitung-hitung, manusia perlu 19.800 tahun dalam kecepatan cahaya, kalau mau mengunjungi Bintang Stephenson.

    Advertisement

    Bintang Stephenson Tak Bersinar Cerah

    Selama ini, bintang identik dengan kelap-kelip cahayanya. Namun, bintang raksasa ini ternyata sinarnya juga tidak cerah.

    Sebelumnya, kita perlu tahu nih, pancaran cahaya dari benda-benda antariksa itu memiliki satuan amplitudo.

    Angka ini berbanding terbalik dengan tingkat kecerahannya. Dengan kata lain, apabila ukuran magnitudo semakin kecil, tingkat kecerahan cahaya dari suatu benda antariksa malah semakin terang.

    Nah, bintang-bintang pada gugus Stephenson 2 tersebut memiliki urutan dari yang paling terang.

    Apabila melihat dari namanya, Stephenson 2-18 ini memiliki urutan ke-18 berdasarkan tingkat cahayanya, dengan angka magnitudo 15,2.

    Sebenarnya, kita tetap bisa melihatnya, tapi dengan teleskop.

    Advertisement
    Baca Berita IndoJurnal di Google News

    Trending