POLITIK
Biografi Gus Dur, Lahir dari Nahdlatul Ulama untuk Indonesia
IndoJurnal – Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, adalah seorang tokoh muslim dan politikus Indonesia yang menjadi Presiden Indonesia ke-4 dari 1999 hingga 2001.
Ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada 4 Agustus 1940 dan meninggal dunia pada 30 Desember 2009.
Gus Dur merupakan putra dari KH Wahid Hasyim, seorang ulama terkemuka dan pendiri partai politik Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga mengikuti jejak ayahnya dengan menjadi seorang ulama dan politikus yang aktif.
Gus Dur menjadi Ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) pada tahun 1984.
Selain itu, ia juga mendirikan Yayasan Wahid Institute, sebuah lembaga riset dan advokasi yang berfokus pada isu-isu keagamaan, kemanusiaan, dan demokrasi.
BACA JUGA: Hanya Modal Internet Bisa Dapat Cuan, Buruan Daftar Safelinkduit
Gus Dur dan Nahdlatul Ulama
Gus Dur memiliki hubungan yang sangat erat dengan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang beranggotakan puluhan juta orang.
Di NU, Gus Dur sangat aktif menjalankan organisasi. Ia terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada tahun 1984 dan memimpin organisasi tersebut selama 15 tahun.
Selama kepemimpinannya, ia melakukan reformasi di NU dengan memperkuat organisasi dan meningkatkan peran perempuan dan generasi muda di dalamnya.
Ia juga memperjuangkan hak-hak sipil dan kebebasan beragama di Indonesia serta mempromosikan toleransi dan keragaman budaya.
BACA JUGA: Cara Daftar BRImo Langsung Online, Tanpa Harus ke Kantor Cabang BRI
Karier Politik Gus Dur
Karier politiknya dimulai pada awal 1980-an ketika ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada tahun 1999, setelah Soeharto mundur dari kekuasaan dan digantikan oleh BJ Habibie. Maka Habibie langsung bergerak menyelenggarakan Pemilu.
Akhirnya Gus Dur diangkat menjadi Presiden Indonesia yang keempat setelah memenangkan pemilihan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebagai Presiden, ia dikenal karena kebijakan-kebijakan yang inovatif dan kontroversialnya, termasuk pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk menyelesaikan masalah hak asasi manusia di Indonesia.
BACA JUGA: 9 Aplikasi Edit Rambut Panjang, Bikin Hilang Rasa Penasaran
Dirinya juga terkenal dengan memperjuangkan hak-hak sipil dan kebebasan beragama, dan mempromosikan toleransi dan keragaman budaya di Indonesia.
Namun, masa pemerintahan Gus Dur juga diwarnai oleh banyak masalah. Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan konflik antara etnis dan agama menjadi masalah yang sulit diatasi.
Ia juga seringkali berkonflik dengan MPR dan DPR. Setelah melalui serangkaian pertemuan dengan para pemimpin partai politik dan anggota MPR, hingga akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.
Posisi Presiden digantikan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, yang kemudian menjadi Presiden Indonesia yang kelima.
Follow Berita IndoJurnal di Google News
- POLITIK7 hari ago
Resmi! Puan Maharani Kembali Menjabat Ketua DPR untuk Periode 2024-2029
- POLITIK4 hari ago
Cagub Jawa Timur Tri Rismaharini Siapkan Program Kesejahteraan Buruh Pabrik
- POLITIK7 hari ago
Pertemuan Prabowo dengan Megawati Dinilai Pengamat Penting untuk Bangsa
- POLITIK7 hari ago
Pidato Perdana, Puan Maharani: Kebersamaan Bukan Berarti Semua Serba Sama!
- POLITIK4 hari ago
Kena Fitnah Politik Uang, Cagub Jawa Barat Jeje Wiradinata Berikan Penjelasan
- OLAHRAGA7 hari ago
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Bangga Akhirnya Bisa Membela Timnas Indonesia
- POLITIK4 hari ago
LAB 45 Menilai Pemerintahan Prabowo Subianto akan Butuh Sosok Juru Bicara
- BERITA4 hari ago
Terlibat Kasus Prostitusi di Bali, Kantor Imigrasi Mengusir Wanita asal Uganda