Connect with us

    POLITIK

    Biografi Try Sutrisno, Panglima ABRI yang Terpilih Jadi Wakil Presiden

    Published

    on

    Try Sutrisno

    IndoJurnal – Try Sutrisno merupakan mantan Wakil Presiden Indonesia dan juga Panglima Tertinggi ABRI. Sosoknya sangat populer, baik dalam pandangan positif ataupun yang negatif.

    Try Sutrisno lahir di Surabaya pada 15 November 1935. Ayahnya merupakan sopir ambulan bernama Subandi dan ibunya bernama Mardiyah yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.

    Saat pecah perang setelah proklamasi, keluarganya pindah dari Surabaya ke Mojokerto. Di sana, ayahnya bekerja sebagai petugas medis Batalyon Angkata Darat Poncowati.

    Pada usia 13 tahun, Try kecil sangat ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati. Namun tidak ada yang menganggapnya serius sehingga dirinya bekerja sebagai kurir.

    Tugasnya adalah untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia.

    Advertisement

    Baru pada 1949, saat Belanda mundur, keluarga Try  kembali ke Surabaya dan mengenyam pendididkan di SMA Bagian B pada 1956.

    Akhirnya Try mendaftar di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat) usai lulus SMA.

    Sayangnya ia gagal dalam pemeriksaan fisik. Meskipun demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali.

    BACA JUGA :  4 Pilihan Drama Korea dengan Adegan Ciuman Bibir Paling Intens
    BACA JUGA: Seorang Ibu Meninggal usai Melahirkan 5 Anak, Keluarga Cari Pendonor ASI!

    Perjalanan Karier Militer

    Dimulai pada 1957, Try Sutrisno mulai berperang melawan Pemberontakan PRRI yang merupakan kelompok separatis di Sumatera.

    PPRI ingin membentuk pemerintahan alternatif selain Presiden Soeharto. Setelah mengemban misi tersebut, akhirnya Try Sutrisno lulus dari ATEKAD pada 1959.

    Advertisement

    Beberapa jabatan yang pernah dipegang olehnya selama karier militer adalah sebagai Komandan Batalyon Infanteri, Komandan Resimen Infanteri, dan Komandan Divisi Infanteri.

    Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Kodam XVI/Udayana, Kepala Staf Kodam IV/Sriwijaya, dan Kodam V/Jaya.

    Pada tahun 1982, ia diangkat sebagai Pangdam Jaya, yang bertanggung jawab atas wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Beberapa operasi dijalankannya sebagai Pangdam Jaya. Termasuk Insiden Tanjung Priok yang menewaskan banyak korban jiwa.

    Saat itu, terjadi unjuk rasa terhadap pemerintah dari golongan agama dan berakhir dengan kerusuhan yang membuat ABRI turun tangan.

    Advertisement

    Kariernya cukup cemerlang sehingga dirinya diangkat sebagai Walik KSAD pada 1985. Setahun kemudian, dirinya diangkat menjadi Kepalas Staff AD alias KSAD.

    BACA JUGA :  Zulkifli Hasan Pastikan Sosok 'S' Suswono PKS yang Jadi Wakil dari Ridwan Kamil
    BACA JUGA: Biografi Virgoun, Berawal dari Last Child Hingga Surat Selingkuh untuk Starla

    Menjadi Wakil Presiden

    Selama menjabat sebagai KSAD, Try Sutrisno terlibat dalam beberapa operasi militer, termasuk operasi militer di Timor Timur dan Aceh.

    Ia juga memimpin reformasi besar-besaran di militer Indonesia, yang meliputi pemangkasan anggaran dan penghapusan jabatan-jabatan yang dianggap tidak efektif.

    Karier militer dirinta mencapai puncaknya ketika ia diangkat sebagai Wakil Presiden Indonesia pada tahun 1993, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

    BACA JUGA: Link Download YouTube Vanced Terbaru, Legal atau Ilegal?

    Saat itu dirinya dipilih oleh fraksi ABRI. Selain itu, fraksi PPP dan PDI juga langsung menyetujui nama Try Sutrisno untuk menjadi wakil presiden.

    Advertisement

    Setelah masa jabatannya sebagai Wakil Presiden berakhir pada tahun 1998, Try Sutrisno pensiun dari dinas militer dan terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya.

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending