Connect with us

    POLITIK

    Budiman Sudjatmiko Dipecat PDI Perjuangan, Ini Respon Gerindra

    Published

    on

    Budiman Sudjatmiko Dipecat

    IndoJurnal – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pihaknya belum mendapat informasi apakah mantan politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko akan bergabung ke partainya usai dipecat sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

    “Saat ini, kami belum mendapat informasi apakah Saudara Budiman ingin bergabung dengan Partai Gerindra. Jadi, kami tidak mau berandai-andai,” kata Habiburokhman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

    Secara prinsip, lanjutnya, Partai Gerindra terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang menerima Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian partainya.

    Habiburokhman juga menyebut partainya tidak dalam posisi untuk mencampuri urusan internal partai politik lain terkait pemecatan kader. Sebaliknya, kata dia, Partai Gerindra justru menghormati mekanisme organisasi yang diberlakukan di PDI Perjuangan.

    “Baik PDI Perjuangan maupun Saudara Budiman adalah sahabat kami,” ujarnya.

    Advertisement

    Sebelumnya, Kamis (24/8), politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengaku telah menerima surat pemecatan sebagai kader partai.

    Pemecatan itu merupakan buntut dari pernyataan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) Pilpres 2024.

    BACA JUGA :  Koalisi Indonesia Maju, Nama Baru bagi Koalisi Pengusung Prabowo

    “Benar, sudah saya terima (surat pemecatan). Tadi, pukul 20.00 WIB, saya menerimanya,” kata Budiman saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis malam (24/8/2023).

    Budiman mengungkapkan surat pemecatan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tanggal 24 Agustus 2023.

    Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengungkapkan bahwa keputusan pemecatan Budiman Sudjatmiko telah diambil melalui Sidang Komite Disiplin kepada DPP PDI Perjuangan pada Senin (21/8/2023).

    Advertisement

    Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dalam acara relawan Prabowo-Budiman (Prabu) Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8).

    Deklarasi itu dilakukan saat Budiman masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan, sementara Prabowo merupakan bakal capres usungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

    BACA JUGA: Wacana Duet, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Angkat Suara

    Budiman Sudjatmiko Dinilai Playing Victim

    Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy YH Sitorus menyampaikan pesan agar Budiman Sudjatmiko mundur secara jantan dari partai. Pesan tersebut direkam Deddy dan diunggah ke platform TikTok.

    Kemudian, video ini pun beredar di Twitter, melalui akun @narkosun. “Jangan playing victim,” tulisnya pada Selasa (22/8/2023).

    BACA JUGA :  10 Game RPG Mobile Terbaik, Genshin Impact hingga Dragon Raja

    Dalam video berdurasi 3 menit 48 detik itu, Deddy mengatakan Budiman kini bertugas layaknya detergen untuk membersihkan rekam jejak pelanggaran HAM masa lalu, yang kemudian membebani calon yang didukungnya.

    Advertisement

    Lebih lanjut, Deddy mengungkapkan, Budiman memahami bahwa di PDI Perjuangan berlaku fatsun atau aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dan peraturan organisasi, bahwa demokrasi individu berakhir ketika pemimpin DPP dan partai mengambil keputusan.

    Kader yang menyimpang dari aturan itu secara langsung dikenakan sanksi pemecatan. “Tidak ada proses seperti dipanggil, diperingati, ga ada,” kata Deddy.

    Sebab, Budiman sudah terang-terangan mendeklarasikan dukungan bagi Prabowo Subianto. Namun menurut Deddy, Budiman pintar memainkan sandiwara dan tidak ingin mundur dari PDI Perjuangan dan berharap dipecat.

    Tujuannya, agar value-nya naik dari zero menjadi hero, sekaligus menjadi martir untuk memperjuangkan sesuatu. Deddy pun menyebut Diman banyak beralasan.

    Mulai dari membawa bahasan persatuan kaum nasionalis, kepemimpinan strategis, hingga menyebut lebih berat berkawan daripada berlawan.

    Advertisement

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending