Connect with us

    POLITIK

    Bumi dan Langit, Perbandingan Gaji di Indonesia dan Singapura

    Published

    on

    Gaji di Indonesia

    IndoJurnal – Ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) ramai beralih menjadi Warga Negara (WN) Singapura dalam beberapa tahun belakangan ini.

    Tak tanggung-tanggung dari data Ditjen Imigrasi selama tiga tahun kebelakang sudah ada hampir 3.912 WNI yang remi mengubah kewarganegaraan mereka.

    Dari ribuan yang memutuskan beralih menjadi warga negara Singapura, justru kelompok umur produktif berkisar 25-35 tahun yang mendominasi. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa atau pelajar dan juga tenaga profesional.

    Jika melihat segi geografis Singapura, negara bekas jajahan Inggris tersebut memang bukan negara yang memiliki daratan luas. Singapura merupakan negara kecil di Asia yang hanya memiliki penduduk sekitar 5,5 juta orang.

    Meski merupakan negara kecil, tapi Singapura menjadi salah satu negara maju di ASEAN. Dengan  statusnya sebagai negara maju maka otomatis upah pekerja di Singapura pun cukup besar.

    Advertisement

    Alasan inilah yang belakangan diketahui menjadi faktor pendorong terbesar terjadinya perpindahan kewarganegaraan WNI ke Singapura.

    Posisi Singapura yang masih satu rumpun dengan Indonesia bisa menjadi alasan lain mengapa masyarakat Indonesia ramai mengubah kewarganegaraan menjadi WN Singapura.

    Selain karena letak geografis yang berdekatan, keadaan cuaca Singapura yang masih masuk negara tropis, budaya dan adat ketimuran di sana juga menguatkan alasan untuk cepat beradaptasi ketimbang memilih negara Eropa.

    BACA JUGA :  Ini 7 Pilihan Obat Jerawat Alami yang Efektif dan Aman Dipakai

    Gaji bulanan tinggi di Singapura

    Berdasarkan data yang dihimpun dari sejumlah bagan upah rata-rata gaji bulanan pekerja di dunia, Singapura tidak berbeda jauh dengan Swiss.

    Di Singapura pekerja akan mendapatkan upah rata-rata bulanan perorangan yaitu sekitar Rp73,8 juta. Jika dibandingkan dengan Swiss, selisihnya masih bisa disebut tak terlalu signifikan.

    Advertisement

    Swiss menetapkan bahwa jumlah rata-rata upah per bulan pekerjanya adalah Rp92 juta.

    Menyadari bahwa Swiss masih termasuk negara Eropa, maka selisih upah rata-rata dengan yang diterapkan Singapura sebagai negara di Asia jelas mencengangkan.

    Aspek inilah yang kemudian mendorong banyaknya WNI yang mulanya berada di Singapura untuk menempuh pendidikan jadi pindah dan menetap dengan kewarganegaraan baru.

    Sebab jika dibandingkan harus kembali dan memiliki pekerjaan di Tanah Air, perbedaan signifikan terkait upah rata-rata bulanan pekerja jelas terlihat.

    Dalam urutan data upah rata-rata bulanan pekerja saja, Indonesia berjarak sangat jauh dari Singapura. Untuk kategori ini, Indonesia justru hanya memiliki jumlah rata-rata gaji bulanan Rp5,1 juta.

    Advertisement

    Di Indonesia, jumlah gaji bulanan pun tak bisa dipukul rata. Sebab angkanya akan berubah sesuai dengan keahlian, status gelar dan kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah setempat.

    BACA JUGA :  Ada yang Ingin Ambil Alih PDI Perjuangan jadi Alasan Megawati Batal Pensiun
    Baca Juga: Jelang Pilpres, Cak Imin Kena Manuver Kasus Suap Rp40 Miliar

    Jika dibandingkan dengan India yang sama-sama negara berkembang, jumlah gaji rata-rata bulanan di Indonesia juga masih kalah. India menetapkan angka terkecil yaitu Rp8,5 juta.

    Fenomena maraknya kepindahan WNI menjadi WN Singapura ini mestinya menjadi tanda waspada bagi pemerintah. Sebab ini bisa saja menjadi alarm kemungkinan pelarian modal atau brain drain.

    Status Singapura yang merupakan negara maju juga menjadi iming-iming yang menjanjikan bagi WNI. Pasalnya dengan statusnya sebagai negara maju makan kesempatan bekerja, infrastruktur dan pendidikan pasti lebih baik.

    Apalagi dengan keputusan menetap dan kemudian berpindahan WN menjadi WN Singapura, maka akan ada jaminan yang turut dirasakan warganya sesuai dengan ketetapan presiden yang pastinya sangat memperhitungkan kesejahteraan warga negaranya sendiri.

    Advertisement
    Sumber: Berbagai Sumber

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Advertisement

    Trending