Connect with us

    POLITIK

    Cara Menghilangkan Jerawat Batu dengan Bahan Alami dan Medis

    Published

    on

    Jerawat Batu

    IndoJurnal – Jerawat batu atau jerawat kistik dalam istilah medis, merupakan jenis jerawat yang sulit diatasi. Selain dapat mengganggu penampilan, jenis jerawat ini juga sering kali menyebabkan rasa nyeri.

    Oleh karena itu, banyak orang ingin mengetahui bagaimana cara mengatasi jerawat batu.

    Oleh karena sulit sembuh, kamu harus tahu bagaimana mengatasi masalah kulit ini. Selain dapat mempengaruhi penampilan, peradangan yang terjadi karena jerawat ini bisa menyebar ke area kulit sekitarnya dan memicu timbulnya jerawat baru. 

    Penyebab Jerawat Batu

    Secara prinsip, jerawat batu memiliki akar penyebab yang sama dengan jerawat pada umumnya. Kondisi ini bermula dari penutupan pori-pori akibat penumpukan minyak, kotoran, atau sel kulit mati. 

    Penutupan tersebut memfasilitasi perkembangbiakan bakteri penyebab jerawat. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat menjadi penyebab jerawat batu meliputi:

    Advertisement
    • Riwayat keluarga.
    • Kecenderungan keringat berlebihan, sehingga tingkat kelembapan kulit meningkat dan bakteri berkembang lebih cepat.
    • Penggunaan produk kecantikan yang tidak cocok dengan jenis kulit.
    • Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, khususnya hormon androgen.

    Cara Mengatasi Jerawat Batu dengan Bahan Alami

    Mengalami jerawat batu memang sangat mengganggu penampilan dan bisa membuat rasa percaya diri menurun. Namun, kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan beberapa bahan alami berikut ini.

    1. Kompres dingin dan hangat

    Penerapan kompres hangat merupakan salah satu metode untuk mengatasi jerawat batu karena bermanfaat untuk mengendurkan benjolan jerawat sehingga nanah dapat lebih cepat muncul ke permukaan, mempercepat proses penyembuhan jerawat.

    Selain menggunakan kompres hangat, metode lain untuk mengatasi jerawat batu adalah dengan mengompres area jerawat menggunakan es. Cara ini dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa nyeri yang terjadi karena jerawat batu. 

    Oleh karena itu, kamu dapat menggantinya dengan menggunakan kompres hangat dan es secara bergantian.

    2. Tea tree oil

    Tea tree oil menjadi bahan yang populer sebagai solusi mengatasi jerawat batu karena memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang terkandung dalam terpinen. Oleh karena itu, tea tree oil efektif dalam mengatasi peradangan dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

    BACA JUGA :  Menteri Muhaimin Iskandar Ingin Pesantren Jadi Pelopor Pendidikan Antikekerasan

    3. Pembersih tanpa sabun

    Ketimbang sabun konvensional, memakai pembersih tanpa sabun kabarnya lebih aman untuk mereka yang memiliki masalah jerawat, sehingga dapat mencegah timbulnya iritasi atau faktor-faktor lain yang bisa memperburuk keadaan jerawat.

    Advertisement

    4. Cuka apel

    Jika jerawat batu sulit sembuh, pertimbangkan untuk memakai cuka apel. Sifat antibakteri yang terdapat pada cuka apel dapat mempercepat proses penyembuhan jerawat.

    Sebaiknya kamu menggunakan cuka apel dua kali sehari. Namun, tetap berhati-hati saat mengaplikasikan cuka apel pada wajah karena dapat menyebabkan iritasi. Apabila terjadi efek samping, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    5. Kelola stres dengan baik

    Menerapkan gaya hidup sehat dan mengelola stres dengan efektif akan mempercepat proses penyembuhan jerawat kistik dan mencegah kemunculannya kembali.

    Selain itu, kamu juga sebaiknya membatasi asupan makanan yang tinggi gula. Sebab, jenis makanan ini dapat meningkatkan produksi minyak dan memperburuk peradangan pada jerawat.

    Jerawat Batu

    Ilustrasi stres di kantor. (Freepik)

    Mengatasi Jerawat Batu dengan Bantuan Medis

    Jika bahan alami tidak dapat membantu mengobati jerawat batu, kamu bisa mencoba salah satu dari beberapa cara medis berikut ini. 

    1. Antibiotik

    Pendekatan medis pertama dalam mengatasi jerawat kistik adalah memberikan antibiotik. Tujuan dari penggunaan obat ini adalah membantu mengatasi infeksi dan mengurangi peradangan. Namun, pemakaian jenis obat ini harus sesuai dengan arahan dokter.

    Advertisement

    2. Isotretionin

    Isotretinoin adalah obat golongan retinoid yang berasal dari sintesis vitamin A. Obat ini tersedia dalam bentuk gel atau pil dengan dosis satu atau dua kali sehari, sesuai dengan instruksi dokter. 

    BACA JUGA :  Pengamat Menilai Susi Pudjiastuti Potensial Maju di Pilkada Jawa Barat

    Cara mengatasi jerawat kistik menggunakan isotretinoin terbukti cukup efektif karena mampu mengatasi peradangan yang terbilang parah.

    Namun, penting untuk kamu ingat bahwa isotretinoin tidak boleh untuk ibu hamil karena berpotensi menimbulkan cacat lahir pada bayi.

    3. Suntik kortison

    Pada prinsipnya, suntik kortison bermanfaat untuk mengatasi peradangan dengan durasi yang singkat. Meski demikian, kadang-kadang suntikan ini dapat membantu mengurangi ukuran jerawat batu.

    Suntikan kortison memiliki efek pengurangan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri yang muncul karena jerawat parah dalam beberapa hari.

    Advertisement

    4. Krim jerawat

    Pengobatan untuk mengatasi jerawat ini juga melibatkan penggunaan krim atau salep anti-jerawat berdasarkan resep dokter. Namun, kamu harus menggunakan krim atau salep sesuai petunjuk dokter guna memperoleh hasil yang optimal.

    5. Memakai pil kontrasepsi dan spironolactone

    Pemberian pil kontrasepsi dan spironolactone, suatu hormon pengatur, sering menjadi pilihan sebagai strategi untuk mengatasi jerawat kistik yang timbul seiring dengan siklus menstruasi.

    Spironolactone berperan dalam mengatasi fluktuasi hormon androgen, yang merupakan salah satu faktor pemicu jerawat.

    Jangan Coba untuk Memencet Jerawat Batu

    Itu tadi beberapa cara mengatasi jerawat kistik yang bisa kamu coba. Sebaiknya kamu tidak mencoba untuk menghilangkan jerawat dengan memencetnya. Sebab, hal tersebut bisa memicu beberapa komplikasi berikut: 

    • Jerawat menjadi semakin membesar.
    • Peningkatan peradangan dan risiko infeksi.
    • Potensi terbentuknya jaringan parut atau keloid.
    • Kotoran dan nanah terdorong lebih dalam ke pori-pori.

    Sebaiknya, kamu segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat. 

    Baca Berita IndoJurnal di Google News

    Trending