Connect with us

    POLITIK

    Depok Dapat Predikat Kota Intoleran, Natalius Pigai: Setara Institute Hoax

    Published

    on

    Depok Kota Intoleran

    IndoJurnal – Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Setara Institute, Depok untuk ketiga kalinya masuk dalam kategori kota yang intoleran.

    Hasil survei ini langsung mendapatkan bantahan dari Mantan Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 2012-2017 Natalius Pigai.

    “Setara Institute HOAX,” tulis Natalius di akun Twitter pribadinya, @NataliusPigai2, pada Rabu (12/4/2023).

    “Saya 23 tahun di Depok. Kami ibadah, orang Islam jualan dan jaga. Belum ada pembangunan gereja bermasalah walaupun Depok ini kota dengan jumlah gereja terbanyak di Indonesia,” lanjutnya.

    “Kira-kira 200 gereja dan tujuh paroki besar. Satu Kelurahan saja hampir 70 Gereja,” tegas Natalius.

    Advertisement
    BACA JUGA: Inspirasi Pilihan Hampers Kue Basah untuk Hari Raya Idul Fitri

    Pernyataan dari Natalius itu langsung mendapatkan tanggapan dari warganet. Kebanyak dari mereka sependapat dengan pernyataan Natalius.

    BACA JUGA :  Tari Tradisional Indonesia, Cerminan Kearifan Lokal Nusantara

    “Saya ingin mengajak warga Depok untuk melakukan gugatan dan ataupun somasi ke Setara Institute,” tulis akun bernama @Itang_Makatita.

    Kemudian ada juga komentar dari akun @MaxJo777, ia menyebut kalau Depok masyarakatnya adem-adem saja.

    “Bang Pigai benar, di Depok Lama ada banyak gereja, begitu pula di Depok Baru, bahkan ada Vihara. Mau Ibadah di rumah juga bebas,” tulisnya.

    Lalu ada juga komentar dari akun @DwiNina93, dirinya dan keluarga mengaku tingga di Depok. Ia menyebut tidak ada masalah apa-apa di tempat tinggalnya.

    Advertisement
    BACA JUGA: Cara Membuat Tulisan Miring di WA, Mudah Gak Pakai Repot
    Tanggapan dari Walikota Depok

    Predikat kota intoleran yang diberikan oleh Setara Institute juga dibantah oleh Walikota Depok Mohammad Idris.

    Dirinya menyebut kalau Depok suasananya damai dan tidak ada diskriminasi. Selama ini temen-teman Forum Kerukunan Umat Beragama juga tidak pernah mengeluhkan apapun.

    BACA JUGA :  Kenapa Pohon Beringin Angker Buat Masyarakat di Indonesia?

    Kemudian Idris menduga, survei ini karena kasus yang terkait dengan Jamaah Ahmadiyah. Menurutnya itu diluar tanggung jawabnya.

    BACA JUGA: Laptop yang Cocok untuk Pekerja, Ini Spesifikasi dan Mereknya

    “Kami juga enggak akan melanggar peraturan dari pusat. Misalnya, penyegelan Ahmadiyah ini dianggap sebagai sebuah kasus yang intolerir,” kata Idris.

    Idris menambahkan penyegelan terhadap Ahmadiyah dilakukan Pemkot Depok sesuai aturan perundang-undangan.

    Advertisement

    Malah menurut Idris upaya itu penyegelan itu akhirnya melindungi saudara-saudara Ahmadiyah. Dari serangan dan ancaman warga sekitar.

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending