Connect with us

    Berita

    Dukung Thrifting, Adian Napitupulu: Siapa yang Sebenarnya Dibela?

    Published

    on

    Dukung Thrifting

    IndoJurnal, Bali – Melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), pemerintah Indonesia memusnahkan barang impor bekas senilai 10 miliar rupiah. Kritik langkah pemerintah, politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, malah dukung thrifting.

    “Jujur saja, saya salah satu penggemar barang bekas, tidak hanya pakaian bekas tapi juga bahan bangunan bekas, furniture bekas hingga marmer, tegel bahkan genteng bekas,” ujar Adian pada Sabtu (18/3/2023).

    Adian mempertanyakan langkah pemerintah yang melakukan pelarangan terhadap praktik thrifting. Menurutnya thrifting itu tidak akan membunuh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    “Kalau dikatakan bahwa pakaian Thrifting itu membunuh UMKM maka ijin saya mau bertanya, data apa yang digunakan para menteri itu?” kata Adian.

    BACA JUGA: Jelang Ramadhan, Ganjar Pranowo Ziarah ke Makam Sunan

    Advertisement
    Data dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia

    Memang bukan tanpa alasan Adian dukung thrifting, menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Impor pakaian jadi terbesar berasal dari China, sebanyak 80 persen.

    “Tahun 2021 impor pakaian jadi dari Cina 57.110 ton sementara impor pakaian bekas sebesar hanya delapan ton atau 0,01% dari impor pakaian jadi dari Cina,” ungkap anggota Komisi VII DPR-RI tersebut.

    “Jika impor pakaian jadi dari negara China mencapai 80% lalu pakaian jadi impor Bangladesh, India, Vietnam dan beberapa negara lain sekitar 15 % maka sisa ruang pasar bagi produk dalam negeri cuma tersisa maksimal 5%,” terang Adian.

    “Itupun sudah diperebutkan antara perusahaan besar seperti Sritex, ribuan UMKM dan pakaian bekas impor,” lanjutnya.

    BACA JUGA: Tanpa Restu Cak Imin, Duet Prabowo Ganjar Akan Bubar

    Advertisement

    Kondisi ini membuat Adian menilai langkah pemerintah terkait pelarangan thrifting tidak tepat. Bukan UMKM yang diuntungkan dari pelarangan thrifting.

    “Jadi siapa sesungguhnya yang dibela oleh Mendag dan Menkop UMKM? Industri pakaian jadi di negara Cina atau UMKM Indonesia. Ayo kita sama sama jujur,” ucap Adian.

    Dengan tegas, Adian meminta para menteri untuk memberikan data yang tepat kepada Presiden Joko Widodo. Yang seharusnya diperhatikan menurutnya adalah dampak impor pakaian baru dari China terhadap UMKM. (IndoJurnal/Vitalis Yogi Trisna)

    Trending