Connect with us

    POLITIK

    Ganjar Pranowo Dianggap Beruntung karena Dekat dengan NU

    Published

    on

    Ganjar Pranowo dan NU

    IndoJurnal – Pakar komunikasi politik, Ratna Puspita, menilai bahwa Nahdlatul Ulama kembali memainkan peran yang signifikan dalam pilpres 2024.

    Dia memprediksi bahwa dari tiga calon presiden yang ada, yang paling mungkin mendapat dukungan dari NU adalah Ganjar Pranowo.

    “Di antara tiga calon presiden potensial, Ganjar Pranowo memiliki keuntungan dalam hubungannya dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia ini,” ujar Ratna dalam pernyataan resmi pada Sabtu (19/8).

    Ratna menjelaskan bahwa anggota Nahdliyin yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki basis utama di Jawa Timur. Wilayah ini adalah provinsi dengan populasi terbesar kedua setelah Jawa Barat di Indonesia.

    Ratna mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang mendukung potensi dukungan NU terhadap Ganjar.

    Advertisement

    Salah satunya adalah istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti, yang merupakan cucu dari kiai NU terkemuka di Purbalingga, yaitu KH Hisyam A. Karim.

    KH Hisyam A. Karim adalah pendiri Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin Sukawarah di Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

    “Posisi ini membuat Ganjar menjadi bagian dari keluarga NU dan Nahdliyin,” kata Ratna.

    Ratna juga menekankan bahwa hubungan antara Ganjar dan NU semakin kuat ketika Ganjar dan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin bersama-sama maju dalam Pilkada Jawa Tengah periode 2018-2023.

    BACA JUGA :  Kue Keranjang Imlek dan Maknanya dalam Tahun Baru Cina

    Gus Yasin adalah anak dari ulama NU terkemuka dari Rembang, Jawa Tengah, yaitu KH. Maimun Zubair. Keduanya telah bekerja sama dalam membangun Jawa Tengah selama lima tahun. Selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar juga aktif menjalin silaturahmi dengan ulama-ulama NU.

    Advertisement

    Ganjar Pranowo Juga Aktif Majukan Pondok Pesantren

    Ganjar juga terlibat dalam upaya memajukan pendidikan keagamaan bersama pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo, KH Munif Zuhri yang juga akrab disapa Mbah Zuhri.

    Ganjar telah bertemu dengan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, dan ulama sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Muhammad Luthfi bin Yahya atau Habib Lutfi.

    Pada Mei lalu, Ganjar bersilaturahmi dengan ulama NU K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq di Sleman, Yogyakarta. Gus Muwafiq mengingatkan Ganjar untuk tidak melupakan rakyat jika terpilih menjadi presiden dalam pesta demokrasi tahun depan.

    Pada kesempatan lain, Ratna menyatakan bahwa Ganjar telah melakukan silaturahmi dengan tokoh NU, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

    BACA JUGA :  Terkait Fatwa Soal Larangan Salam Lintas Agama, MUI Berikan Penjelasan

    “Walaupun keduanya berada dalam kubu politik yang berbeda karena Cak Imin bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, Ganjar tetap menjaga hubungan baik,” ujar Ratna.

    Advertisement
    BACA JUGA: Ganjar Pranowo Bertemu Cak Imin, PKB Pindah Gerbong Koalisi?

    Ganjar juga terlihat aktif dalam berbagai kegiatan NU seperti Silaturahmi Masyayikh, yang dihadiri oleh ulama kharismatik dari seluruh Indonesia, termasuk Gus Mus dan Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), di Pondok Pesantren Al Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, pada 19 Juli 2023.

    Ganjar juga menghadiri apel peringatan hari lahir ke-100 Nahdlatul Ulama di Alun-alun Kabupaten Temanggung pada Januari 2023.

    Pada kesempatan tersebut, seperti dalam pertemuan dengan NU lainnya, Ganjar menggarisbawahi peran penting NU dalam memelihara kerukunan dan kemajuan bangsa dan negara.

    Ratna mengungkapkan bahwa Ganjar telah menunjukkan bahwa hubungannya dengan NU, para ulama, dan Nahdliyin didasarkan pada nilai-nilai budaya dan profesionalisme. Dalam berbagai kesempatan, Ganjar memperlihatkan sikap semangat perjuangan, sejalan NU dalam merawat keragaman di Tanah Air,

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Advertisement

    Trending