Berita
Ganjar Pranowo Unggul di Basis Suara NU, Apa Penyebabnya?

IndoJurnal – Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menilai tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo – Mahfud MD itu disebabkan adanya hubungan sejarah yang erat antara PDI Perjuangan dengan warga Nahdliyin.
Dia mengungkapkan ada hal yang menyebabkan elektabilitas Ganjar – Mahfud ‘kokoh’ di kiai dan santri NU, yaitu faktor kesejarahan dan alasan sosiologis.
Oleh karena itu, menurut dia, tidak mengherankan bahwa Ganjar – Mahfud merupakan pilihan tepat bagi kiai dan santri NU.
“Saat itu, PNI tidak kaget ada NU, begitu pula NU tidak kaget ada PNI. Sekarang pun, PDIP senang dan apresiasi keberadaan NU, NU pun begitu apresiasi adanya PDIP,” ujar Gus Falah di Jakarta pada Rabu (25/10/2023).
Gus Falah menyebutkan bahwa hubungan sejarah antara kalangan nasionalis-religius sudah terjalin sejak lama, sebelum Indonesia merdeka.
Selain itu, di tingkat masyarakat, hubungan baik PDIP-NU terlihat dalam berbagai kesempatan, ketika ada acara NU dan Nahdliyin pasti ada kader PDIP yang datang.
“Kondisi ini sama ketika ada tontonan jaranan, reog ada warga NU yang nonton,” ucapnya.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menilai dari hubungan sejarah yang mengental itu maka tidak salah hasil survei menyebutkan bahwa pasangan Ganjar – Mahfud unggul di kalangan warga NU.
“Lalu faktor kedua, silaturahmi PDIP ke NU selalu hangat. NU ke PDIP pun hangat, ini salah satu faktornya,” ujarnya.
Untuk itu, Gus Falah menegaskan bahwa faktor utama tingginya elektabilitas Ganjar – Mahfud di kalangan warga NU adalah kuatnya dukungan di akar rumput atau grassroots.
Ia menilai basis utama PDI Perjuangan dan NU bertemu hingga di tingkat desa, dusun dan perkampungan sehingga hubungannya semakin menguat.
Sebelumnya, Lembaga Alvara Research Center merilis hasil survei terbarunya, hasilnya adalah suara pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terkait tiga bakal pasangan capres dan cawapres menunjukkan angka yang tinggi bagi Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo – Mahfud MD memperoleh 36,7 persen, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka 33,2 persen, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 16,3 persen.
Sementara pemilih NU yang belum memutuskan pilihan sebesar 13,8 persen.
- Jika Terpilih jadi Presiden, Ganjar Pranowo Siap Langsung Gas Pol
- DPP Projo Dukung Prabowo, Akar Rumput Malah Pilih Ganjar
- Mahfud MD Berkomitmen Lanjutkan Reformasi Hukum Bila Terpilih
Fokus Menambah Suara Ganjar Pranowo – Mahfud MD
Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Tim Koordinasi Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan Adian Napitupulu tidak setuju bahwa Jawa Barat dianggap lumbung suara bakal capres Prabowo Subianto.
“Kata siapa? Enggak, enggak, saya percaya bahwa Ganjar punya nilai yang lebih baik untuk kita sampaikan kepada masyarakat,” ujar Adian saat mendampingi Mensos Tri Rismaharini menyapa pasien katarak di Kilik Mata Hasri Ainun di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023).
Adian Napitupulu menyatakan dalam waktu 111 hari lagi menuju Pemilu 2024 akan dipergunakan untuk menambah suara pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Waktu kita tinggal 111 hari lagi, dalam waktu itu, kami akan fokus menggunakan energi yang kita miliki, tidak untuk memikirkan yang lain-lain selain memikirkan bagaimana menambah suara untuk Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD,” jelasnya.
Menurut hasil survei Poltracking Indonesia mencatat bahwa elektabilitas bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto unggul sebesar 44,2 persen di Jawa Barat.
Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi di Jakarta, Selasa (10/10/2023) pada simulasi surat suara tiga nama bakal calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 44,2 persen.
Jauh di atas dua kandidat lainnya, yaitu Anies Baswedan 25 persen dan Ganjar Pranowo 21,8 persen.
Menurut Arya, tren elektabilitas ketiga kandidat bakal capres itu cenderung naik. Kenaikan tertinggi dalam rentang periode survei ada pada Prabowo Subianto 5,7 persen, disusul Anies Baswedan 3 persen, dan Ganjar Pranowo 1,6 persen.
Adapun dalam simulasi dua kandidat (‘head-to-head’), Anies Baswedan 32,5 persen vs Ganjar Pranowo 30,9 persen nisbi seimbang.
Sementara itu, simulasi Prabowo Subianto 47,6 persen vs Anies Baswedan 26,5 persen. “Berjarak cukup signifikan sekitar 21,1 persen,” jelasnya.
Terakhir, ‘head-to-head’ antara Prabowo Subianto 48,3 persen vs Ganjar Pranowo 24,5 persen. Jarak antara kedua bakal capres itu sebanyak 23,8 persen.
Arya menyoroti elektabilitas bakal capres berdasarkan wilayah aglomerasi-kultural di Jawa Barat.
Baca Berita IndoJurnal di Google News

- Berita5 hari ago
Sahabat ABI Siap Mengantar Anies Baswedan Menjadi Presiden Indonesia
- Berita5 hari ago
Dukung ‘AMIN’, SKI Siap Suarakan Perubahan Hingga ke Pelosok Nusantara
- Berita6 hari ago
Silahturahmi ke Pontianak, Mahfud MD Serap Aspirasi Masyarakat Tionghoa
- Berita6 hari ago
Anies Baswedan Ajak Relawan AMIN Terus Gaungkan Semangat Perubahan
- Berita5 hari ago
Ganjar-Mahfud Mulai Kampanye Terbuka dari Barat dan Timur Indonesia
- Berita4 hari ago
Ganjar Pranowo Ajak Relawan Terjung Langsung ke Tengah Masyarakat
- Berita4 hari ago
PDI Perjuangan Ingin Ganjar-Mahfud Kembalikan Gagasan Revolusi Mental
- Berita4 hari ago
Istri Kapolri Hoegeng: Ganjar Pranowo Bagian dari Keluarga Bhayangkara