Liburan
Goa Lawa, Mulai dari Sejarah Hingga Daya Tariknya untuk Wisata

IndoJurnal – Lokasi wisata Goa Lawa atau Golaga sempat menjadi sorotan publik setelah adanya kecelakaan bus terguling yang mengakibatkan sejumlah penumpangnya luka-luka.
Namun di balik itu, wisata yang terletak di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah tersebut menyimpan banyak daya tarik.
Selain kental akan budaya, wisata ini juga menghadirkan keindahan alam yang memukau karena lokasinya yang secara geografis berada di daerah perbukitan.
Hal ini juga yang membuat objek wisata ini punya suhu yang relatif sejuk. Penasaran seperti apa Goa Lawa? Berikut cerita lengkapnya buat kamu!
Goa Lawa dan Asal-usulnya
Tidak seperti goa pada umumnya yang terbuat dari batuan kapur, Goa Lawa terbentuk akibat hasil endapan aliran lava dan batu gamping yang keluar dari Gunung Slamet pada zaman purba sekitar ribuan tahun silam.
Setelah mengalami proses pembekuan yang memakan waktu tidak sebentar, akhirnya terbentuknya goa ini.
Karena proses terbentuknya seperti itu, maka kamu tidak akan menemukan stalagmit dan stalagtit di dalam goa tersebut.
Meski begitu, keindahannya yang terbentuk secara alami inilah yang membuat banyak orang kagum hingga akhirnya menjadi daya tarik utama dari lokasi wisata yang juga memiliki nama Golaga ini.
Lawa sendiri memiliki arti kelelawar. Dinamakan demikian, karena goa ini merupakan habitat dari kelelawar. Jadi tidak heran kalau ada patung kelelawar raksasa yang jadi ikon dari destinasi wisata ini.
Di waktu tertentu, pengunjung juga bisa melihat kelelawar berterbangan di sekitar gua.
Gua ini memiliki luas sekitar 5 km persegi dengan panjang mencapai 1,5 km. Jadi kira-kira, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit atau lebih untuk menjelajah seluruh isi goa.
Dari sisi keamanan, pengunjung tidak perlu khawatir karena gua ini memiliki berbagai fasilitas penunjang keselamatan.
Goa Lawa dan Legendanya di Masyarakat
Di balik keindahan goa ini, tersimpan pula legenda yang berkaitan dengan penyiaran agama Islam yang terjadi di zaman kerajaan Majapahit. Masyarakat setempat percaya, dahulu kala Golaga menjadi tempat bersembunyi dari dua orang penyebar agama Islam bernama Ahmad dan Mohammad.
Ketika itu, keduanya yang tengah melakukan syiar agama Islam dikejar-kejar oleh Ki Sutaraga, Senopati Majapahit. Setelah berhari-hari bersembunyi, Ahmad dan Mohammad akhirnya keluar dari Golaga dan bertemu dengan Ki Sutaraga.
Menariknya, Ki Sutaraga yang sebelumnya tidak pernah bertemu dengan Ahmad dan Mohammad, ternyata tertipu oleh keduanya.
Dia menerima informasi bahwa Ahmad dan Mohammad sudah mati dimakan harimau. Maka dari itu, sampai saat ini Goa Lawa masih dianggap sakral.
Daya Tarik Goa Lawa sebagai Objek Wisata
Dari depan pintu masuk gua, pengunjung akan disuguhi pemandangan tebing-tebing bebatuan dengan aliran air terjun kecil. Selain itu, kamu juga disambut ruangan bak aula yang sangat luas.
Tak berhenti sampai di situ, pengunjung juga akan menyaksikan berbagai keunikan dan keindahan dari relief goa yang terbagi atas berbagai area.
Ada pula berbagai titik di dalam goa yang bisa menjadi lokasi untuk berfoto. Ada pula berbagai tempat yang masih sakral dan sering berperan sebagai lokasi pertapaan.
Bahkan sampai sekarang, banyak pejabat yang mendatangi lokasi tersebut untuk melakukan ritual menjelang pemilihan.
Daya tarik yang disuguhkan bahkan sampai ke bagian akhir goa. Menjelang pintu keluar Goa Lawa, ada kafe dengan konsep unik bagi para pengunjung yang hendak bersantai setelah lelah menyusuri Golaga.
Menu sajiannya mengangkat komoditas lokal seperti nanas dan kopi.
Selain goa, kawasan wisata ini juga punya berbagai objek yang menarik, seperti area outbound dengan berbagai wahana, taman bermain untuk anak-anak, camping ground sampai penginapan.
Di waktu tertentu, ada pula berbagai acara yang memanjakan pengunjung seperti Goa Lawa Jazz, Festival Ngapak, serta Pagelaran Kuda Lumping.
Rute Menuju Goa Lawa
Untuk sampai ke lokasi wisata Goa Lawa terbilang cukup mudah. Jika kamu menggunakan rute melalui Tol Cipali, kamu perlu keluar di tol Pemalang, kemudian mengarah ke Kota Purbalingga. Dari pusat Kota Purbalingga, kamu perlu menempuh jarak sekitar 25 km.
Selanjutnya, kamu harus menuju ke arah Utara. Adapun waktu yang ditempuh sekitar 45 menit sampai 1 jam. Meski begitu, jalur menuju Goa Lawa sudah cukup bagus dan lebar sehingga berbagai jenis kendaraan bisa melaluinya.
Setelahnya, untuk menuju lokasi Goa Lawa, kamu hanya perlu berjalan beberapa ratus meter dari area parkir. Kamu pun akan melewati taman yang indah dengan berbagai wahana. Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan musik tradisional bernuansa modern.
- Memiliki Iklim Sejuk, Ini 5 Destinasi Wisata Populer di Batu Malang
- Nepal van Java dan 4 Wisata Menarik Sekitar Gunung Sumbing
- 7 Destinasi Wisata Menarik di Lereng Kaki Gunung Slamet
Jam Operasional dan Tiket Masuk ke Goa Lawa
Buat kamu yang penasaran, Goa Lawa buka setiap hari Senin sampai Minggu pukul 08.00 hingga pukul 16.00 sore. Adapun waktu yang tepat untuk mengunjungi Goa Lawa adalah saat pagi hari, jadi kamu bisa mengeksplor seluruh bagian goa lebih lama.
Sementara harga tiket masuk Goa Lawa, untuk weekday yakni Senin sampai Jumat sebesar Rp20 ribu per orang. Sedangkan untuk weekend dan hari libur, kamu perlu membayar Rp25 ribu per orang. Cukup terjangkau bukan? Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Berita IndoJurnal di Google News

- Berita7 hari ago
Dukung ‘AMIN’, SKI Siap Suarakan Perubahan Hingga ke Pelosok Nusantara
- Berita7 hari ago
Ganjar-Mahfud Mulai Kampanye Terbuka dari Barat dan Timur Indonesia
- Berita6 hari ago
Ganjar Pranowo Ajak Relawan Terjung Langsung ke Tengah Masyarakat
- Berita6 hari ago
PDI Perjuangan Ingin Ganjar-Mahfud Kembalikan Gagasan Revolusi Mental
- Berita6 hari ago
Istri Kapolri Hoegeng: Ganjar Pranowo Bagian dari Keluarga Bhayangkara
- Berita6 hari ago
Doa untuk Kejayaan di Pemilu 2024, PPP Gelar Istigasah Nasional
- Berita6 hari ago
Kampanye Perdana, Capres Anies Baswedan ke Lokasi Naik Motor
- Berita4 hari ago
Muhaimin Iskandar Serukan Semangat Perubahan untuk Indonesia