Connect with us

    POLITIK

    Hadapi Koalisi Prabowo, Megawati Minta Perkuat Akar Rumput

    Published

    on

    Megawati

    IndoJurnal – Terbentuknya koalisi Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra yang mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto turut mendapatkan perhatian dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

    Arahan itu disampaikan oleh Megawati kepada Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ketika keduanya bertemu di Bali, dua hari yang lalu.

    “Ibu menjawab perkuat akar rumput. Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput, karena bagi PDI Perjuangan politik itu bukan high politics, the real politics (politik sebenarnya) itu berada di grass roots (akar rumput),” kata Hasto di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (15/8/2023).

    Dirinya menjelaskan maksud dari ucapan Megawati itu adalah dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan warga.

    Seperti yang sering dilakukan oleh PDI Perjuangan dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Program itu bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

    Advertisement

    PDI Perjuangan sejauh ini sudah berkoalisi dengan PPP, Perindo, dan hanura untuk sama-sama mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.

    PDI Perjuangan Menghormati Keputusan PAN dan Golkar

    Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah turut memberikan tanggapan atas deklarasi dari Partai Golkar dan PAN yang memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

    BACA JUGA :  PPP Optimis Elektabilitas Ganjar Pranowo Bisa Susul Prabowo

    “Ini mencerminkan tumbuhnya demokrasi dengan baik,” kata Said di Bandung pada Minggu (13/8/2023)

    Menurutnya keputusan ini merupakan kedaulatan dari setiap partai politik. Sehingga PDI Perjuangan harus menghormati keputusan tersebut.

    Said menyebut akan fokus dengan partai-partai yang sudah memberikan dukungan untuk calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Mereka adalah PPP, Hanura, dan Perindo.

    Advertisement

    Dirinya kemudian merinci kalau PPP memiliki kekuatan kiai dan santri, lalu Perindo memiliki kekuatan jaringan media dan Hanura memiliki basis massa pendukung di luar Pulau Jawa.

    “Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDIP dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik,” ucapnya.

    BACA JUGA: Terkait Cawapres, PDI Perjuangan Izinkan PPP Tinggalkan Koalisi

    Nostalgia Kemenangan Jokowi – JK

    Said Abdullah kemudian mengingatkan kalau pada Pilpres 2014 lalu, PDI Perjuangan juga digempur oleh Koalisi gemuk. Ketika itu pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla hanya di usung oleh PDiI Perjuangan, PKB, NasDem, Hanura, dan PKPI.

    Dalam kontestasi itu, meskipun koalisi Jokowi – JK kalah besar, namun mereka berhasil memenangi Pilpres 2014. Ketika itu Jokowi – JK unggul dengan 53,15 persen sedangkan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa 46,88 persen.

    BACA JUGA :  Bertemu Santri, Yenny Wahid Ungkap Alasan Utama Memilih Ganjar-Mahfud

    “Dalam keyakinan politik kami, kerja cerdas, dan kepedulian tinggi ke akar rumput, kami yakin bisa merebut dukungan rakyat pada Pilpres 2024 lebih besar. Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo,” ungkap Said.

    Advertisement

    Lebih lanjut Said juga menyebut kalau PDI Perjuangan sudah bisa dikeroyok secara politik, bukan hanya saat Jokowi – JK, tapi sudah sejak era Orde Baru.

    “Oleh sebab itu bagi segenap kader PDIP perlu kami ingatkan, kami pernah mengalami pahit getir-nya sejarah, justru dari pengalaman panjang itulah kami harus memperkuat mental juang,” ucap Said.

    “Kami harus bisa setegak-tegak-nya melalui jalan terjal politik dan dengan begitulah mental juang kami terbentuk. Kami tidak boleh terlena manisnya kekuasaan dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang di sokong oleh barisan pemberani yang terbiasa ‘nggetih’,” lanjutnya.

    Dengan berkaca dari sejumlah pengalaman tersebut, Said yakin bisa memenangi Pemilu 2024 dengan terus berjalan dan melangkah bersamaan.

    “Ganjar Pranowo kami yakini sebagai figur yang prospek magnet elektoral ya sangat besar hingga masa pencoblosan 14 Februari 2024 nanti,” ujar Said.

    Advertisement

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending