POLITIK
Jelang Pilpres, Cak Imin Kena Manuver Kasus Suap Rp40 Miliar
IndoJurnal – Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) harus kembali menghadapi kerasnya tembok besar menjelang Pemilu 2024.
Ya, di tengah hiruk pikuk bursa calon wakil presiden (cawapres) 2024, nama Cak Imin kembali mencuat dalam pusara kasus suap Rp40 miliar.
Sebelumnya kesaksian Musa Zainuddin, mantan Ketua DPW PKB Lampung, beberkan bukti Cak Imin menerima uang Rp40 Miliar dari PT Sugar Group Company (SGC) terkait rekomendasi PKB pada Pilgub Lampung.
Awalnya yang sudah ditetapkan, DPW PKB Lampung mengusung Mustafa sebagai calon gubernur pada Pilgub 2018 lalu. Sama halnya dengan keterangan Midi Iswanto pada kesaksiannya, bahwa itu sudah diputuskan dalam rapat pleno DPW PKB.
Saat Jaksa Penuntut Umum KPK Taufiq Ibnugroho menanyakan proses persetujuan menetapkan Mustafa apakah langsung dari DPW atau harus dari pusat. Saksi Musa menjawab dari pusat.
“Nggak mungkin dari DPW setuju tapi pusat tidak. Kalau DPW itu memberikan nama saran nanti dari DPP baru yang menyetujui,” jelas Musa atas pertanyaan JPU.
Musa juga mengaku heran kenapa dukungan PKB ke Mustafa dibatalkan. “Iya semua sudah katanya udah Mustafa. Tapi ternyata ganti,” kata Musa.
Musa menambahkan, bahwa Cak Imin selaku Ketua DPP PKB akhirnya tidak menyetujuinya. “Katanya DPP Pak Muhaimin katanya sudah setuju kok enggak?” ujar Musa dalam kesaksiannya.
Terkait hal ini, Musa mengungkapkan adanya Rp40 miliar dari Sugar Group yang lebih besar sebelum uang (dari Mustafa sekitar Rp14 miliar) sampai ke Jakarta.
“Cak Imin dapat Rp40 miliar dari Sugar Group dan Bu Li,” katanya.
Baca Juga: Hampir 50 Persen Pemilih Jokowi – Ma’ruf Dukung Ganjar Pranowo
Menanti peran KPK
Mengenai hal itu, Ketua MAKI Boyamin mendesak KPK bertindak proporsional dan transparan.
“KPK-nya (jangan) melempem. Bukan kali ini saja, sebelumnya juga MAKI gencar mendesak KPK menuntaskan dugaan skandal kardus durian,” kata Boyamin.
Aktivis Faizal Assegaf menilai, polemik kedua kasus yang mencuat, suka atau tidak telah memicu keprihatinan. Terlebih bagi warga Nahdlatul Ulama (NU), kian terusik.
Partai yang dianggap representasi aspirasi NU itu terkesan tersandera perilaku ugal-ugalan Cak Imin.
Akibatnya, ketegangan PKB dan sejumlah elite PB NU sempat meruncing. Partai yang dirintis Gus Dur dan para ulama NU tersebut, seolah dibajak demi kepentingan pribadi. PKB dinilai makin merosot dan kehilangan momentum strategis jelang Pilpres.
Dugaan korupsi yang mencengkram Ketum PKB adalah perkara serius. Kalau benar Cak Imin terlibat, KPK harus bertindak tegas. Bukan berlarut-larut dan seolah memasung PKB di teras lembaga hukum.