Connect with us

    POLITIK

    JK Sebut 50 Persen Ekonomi Indonesia Dikuasai China, Budiman Sudjatmiko: Rasisme!

    Published

    on

    Budiman Sujatmiko

    IndoJurnal – Pernyataan mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) yang menyebut 50 persen ekonomi Indonesia dikuasai orang China ditanggapi Budiman Sudjatmiko.

    Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini membandingkan perlawanan petani di sistem pra kapitalisme dan kemudian dikalahkan sistem kapitalisme bangsa lain, ia menyebut perlawanan tersebut adalah patriotisme.

    Kemudian, Budiman Sudjatmiko juga mengatakan, jika sama-sama mencari laba dari kapitalisme dan kalah lalu mengaitkan dengan para pesaing dengan ras, maka hal tersebut adalah rasisme.

    Hal tersebut disampaikan Budiman Sudjatmiko lewat akun Twitter-nya @budimandjatmiko.

    Ia pun melanjutkan cuitannya untuk menanggapi pernyataan JK yang mengatakan di Pakistan yang kaya adalah orang Pakistan. Kalla juga menyebut jika di Turki, dari 10 orang kaya, 9 orangnya adalah orang Turki.

    Advertisement
    BACA JUGA: Atalia Praratya Gabung Golkar, Ridwan Kamil: Memang Memiliki Kapasitas

    Budiman mengatakan, jika negara yang disebut Kalla yakni Pakistan dan Turki adalah negara yang didominasi satu ras.

    BACA JUGA :  Golkar Sebut Pertemuan Airlangga dan Puan Ciptakan Stabilitas Politik

    Ia lantas membedakan dengan Indonesia yang memiliki ragam suku, ras dan banyak pulau.

    Menurut Budiman, jika logika tersebut diterapkan di Indonesia ke level mikro, ia menyebut jika leher bangsa Indonesia akan dicekik kawat berduri rasisme tersebut.

    Yakni adanya ras Jawa dan non Jawa ataupun ras Melayu-Melanesia. “Rusak!” tulis Budiman Sudjatmiko.

    BACA JUGA: Dari Masa ke Masa, Pelatih Timnas Indonesia di Ajang SEA Games
    Berikut cuitan lengkap Budiman Sudjatmiko

    “Jika kamu petani di sistem pra kapitalisme & kamu dikalahkan sistem kapitalisme bangsa lain, maka perlawananmu itu patriotisme; Jika kamu sama2 cari laba dr kapitalisme & kalah, lantas mengaitkan pesaingmu dgn ras-nya, itu RASISME”

    BACA JUGA: Singgung Anies Baswedan, Jubir PSI: Berhenti Gunakan Istilah Non-Pribumi!

    “Negara2 yg jd contoh ini didominasi 1 ras. Beda dgn Indonesia yg beragam suku/ras antardaerah & pulau. Jika logika itu diterapkan ke level yg mikro, leher bangsa kita akan dicekik KAWAT-KAWAT BERDURI rasisme ini: Jawa-non Jawa, Melayu-Melanesia. Rusak!”

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Advertisement

    Trending