POLITIK
Makna Lagu Gajah dari Tulus, Ada Pesan Moral yang Tersirat

IndoJurnal – Makna lagu Gajah yang dinyanyikan Tulus ternyata cukup mendalam. Ada pesan moral yang juga tersirat di dalamnya. Bahwa penting untuk tidak menilai orang dari luar.
Dalam lirik lagu Gajah, Tulus menyampaikan pesan yang kuat mengenai pentingnya memiliki keyakinan dan cinta pada diri sendiri.
Secara keseluruhan, lagu ini mengajarkan kita untuk menerima diri apa adanya dan mencintai diri sendiri. Simak lebih lanjut pembahasannya, ya!
Makna lagu Gajah dari Tulus
Makna dari lagu Gajah oleh Tulus terungkap melalui liriknya. Misalnya, ada lirik yang menyebut bahwa gajah setidaknya akan hidup selama 70 tahun, dan meski tak bisa melompat, gajah mahir berenang.
Lirik tersebut menggambarkan kelebihan yang ada pada seekor gajah. Pesan yang tersirat di sini adalah kita tidak seharusnya menilai seseorang hanya berdasarkan kelemahannya. Karena sebenarnya setiap individu memiliki kelebihan dalam bidang yang berbeda.
Selain itu, lagu ini juga mengajarkan kita untuk melihat celaan atau ejekan dari sudut pandang yang positif. Seperti dalam lirik yang menceritakan saat kecil ada yang mengolok dengan sebutan gajah, dapat membuat kita marah.
Namun, saat dewasa, akhirnya kita sadar bahwa ada pujian di dalam olokan dari orang lain saat kita kecil.
Hal ini menggambarkan situasi di mana kita mungkin merasa marah ketika diejek oleh teman-teman di masa kecil. Namun, ketika kita dewasa, kita dapat berpikir secara lebih objektif dan melihat sisi positif dari ejekan tersebut.
Mungkin ejekan “gajah” pada awalnya terasa menyakitkan, tetapi dari sudut pandang yang lain, hal ini sebenarnya merupakan kebanggaan karena gajah memiliki banyak sifat istimewa.
Dengan demikian, perasaan sakit hati akibat ejekan berubah menjadi rasa syukur karena kita merasa didoakan dengan baik.
Baca Juga: Makna Lagu ‘Viva La Vida’ Coldplay, Terinspirasi dari Lukisan
Lirik lagu Gajah dari Tulus
Untuk memahami lebih lanjut mengenai makna lagu Gajah dari Tulus, berikut lirik lengkapnya:
Setidaknya punya tujuh puluh tahun
Tak bisa melompat kumahir berenang
Bahagia melihat kawanan betina
Berkumpul bersama sampai ajal
Besar dan berani berperang sendiri
Yang aku hindari hanya semut kecil
Otak ini cerdas kurakit perangkat
Wajahmu tak akan pernah kulupa
Waktu kecil dulu
Mereka menertawakan
Mereka panggilku gajah
(Ku marah) ku marah
Kini baru ku tahu
Puji didalam olokan
Mereka ingatku marah
Jabat tanganku panggil aku gajah
Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku
Kecil kita tak tahu apa-apa
Wajar bila terlalu cepat marah
Kecil kita tak tahu apa-apa
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku
Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku.