PDI Perjuangan Jadi Oposisi, Ganjar Pranowo Menang Pilpres!

IndoJurnal – Aktivis ’98, Faizal Assegaf, menilai jalan Joko Widodo sebagai Presiden RI dalam dua periode terwujud berkat sikap PDI Perjuangan yang selama dua periode menjadi oposisi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Faizal mengatakan, PDIP secara konsisten mengkritik pemerintahan SBY. “Itulah mengapa Jokowi kemudian muncul sebagai perwakilan dari rakyat dan mendapatkan dukungan,” kata Faizal dalam diskusi yang ditayangkan di saluran YouTube Republik Merdeka, mulai Selasa (8/8/2023).

Menurut Faizal yang juga seorang kritikus ini, jika Ganjar Pranowo tetap berada dalam bayangan kekuasaan Jokowi, maka peluangnya untuk menang dalam Pilpres akan terbatas.

Namun, lain halnya ika terjadi pergeseran sikap Jokowi terhadap PDI Perjuangan. Apabila partai tersebut mencabut dukungannya terhadap Jokowi, maka hal ini bisa menguntungkan Ganjar.

“Karena PDIP sejak awal telah membuktikan bahwa mereka siap berada sebagai partai oposisi bersama rakyat,” ucap Faizal.

PDI Perjuangan Diprediksi Bisa Berkuasa Lagi

Jika PDIP di masa mendatang menarik seluruh kekuatannya dari lingkaran kekuasaan dan kembali bersatu dengan rakyat, ia yakin partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini akan dengan cepat mendapatkan kembali kekuatan. Bahkan, PDIP diprediksi mampu merebut kekuasaan lagi.

Menurut Faizal, apabila Prabowo merangkul Gibran, maka publik malah menilai keputusan tersebut sebagai pengkhianatan terhadap PDIP.

Sementara itu berdasarkan hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) mengenai elektabilitas partai politik di Jawa Timur 6 bulan menjelang pemilu, PDIP ada di posisi teratas. Kemudian PKB dan Gerindra menyusul di tempat kedua dan ketiga.

Dalam survei tersebut, PDIP mengantongi angka 23,7%. PKB mencatatkan raihan suara 19,8% dan Gerindra 15,8%.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Sumringah Bertemu Presiden Jokowi, Ada Apa?

Petinggi PDI Perjuangan Temui Pengamat Militer

Sementara itu di lain kesempatan, para petinggi PDIP melangsungkan pertemuan dengan pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie. Salah satu pembahasan dalam pertemuan tertutup ini adalah Pilpres 2024.

Tiga politikus PDIP yang yang menghadiri pertemuan itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto, dan Effendi Simbolon.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai pembahasan cawapres pendamping Ganjar dalam pertemuan itu, Hasto tidak memberikan jawaban. Namun ia menyebut bahwa dalam pertemuan itu, Effendi Simbolon memberikan beberapa masukan sebagai strategi pemenangan Pilpres 2024.

Follow Berita IndoJurnal di Google News