Connect with us

    POLITIK

    Pelita Jaya dan 3 Klub yang Pernah Berjaya di Era Kompetisi Galatama

    Published

    on

    Galatama

    IndoJurnal – Liga Sepak Bola Utama atau Galatama merupakan kompetisi semiprofesional yang dijalankan PSSI sejak 1979 hingga 1994. PSSI saat itu mulai berpikir untuk memulai kompetisi profesional berkat usul para wartawan senior kala itu.

    Kompetisi tersebut berbeda dengan Perserikatan yang berbasis tim-tim perkumpulan daerah di Indonesia, seperti Persija, Persib, Persebaya, PSMS, ataupun PSM.

    Dengan titel profesional, banyak klub-klub yang disokong perusahaan atau bos-bos perusahaan berdiri.

    Sebut saja ada Pelita Jaya yang didirikan oleh Grup Bakrie. Lalu ada Kramayudha Tiga Berlian yang merupakan klub dari Mitshubisi di Indonesia.

    Ada juga Warna Agung, klub asal Jakarta yang berdiri dari perusahaan cat. Atau juga Jayakarta yang berasal dari internal Persija tapi dikekola oleh Grup Jaya.

    Advertisement
    BACA JUGA: West Bandits Solo Alami Kesulitan Finansial, IBL Terus Berupaya Carikan Solusi

    Klub-klub elite Galatama

    Setiap kompetisi melahirkan klub elite ataupun raksasa. Nah, berikut klub raksasa jaman Galatama:

    1. Pelita Jaya

    Pelita Jaya didirikan oleh Nirwan D Bakrie pada 1986. Klub ini merupakan klub elite nan mewah pada jamannya. Pasalnya, Pelita Jaya berbasis di Jakarta dan memiliki stadion sendiri bernama Sanggraha Pelita Jaya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

    BACA JUGA :  9 Syarat Pinjaman BPKB Mobil, Solusi saat Butuh Dana Mendesak

    Tidak hanya itu, Pelita Jaya juga memiliki fasilitas lengkap di Sawangan dan bertabur pemain bintang.

    Tidak heran mereka menjuarai Galatama tiga kali pada 1988/89, 1990, dan 1993/94. Mereka juga sempat menembus semifinal Piala Champions Asia pada 1991.

    2. NIAC Mitra

    NIAC Mitra didirikan oleh karyawan-karyawan dari perusahaan pengusaha Agustinus Wenas asal Surabaya.

    Advertisement

    Awalnya bernama Mentos Surabaya dan setelah bergabung dengan Persebaya menjadi PS Mitra dan memiliki segundang prestasi di kompetisi Persebaya.

    Lalu, saat ingin masuk ke profesional, Agustinus Wenas mendirikan klub baru bernama New International Amusement Center Mitra alias NIAC Mitra pada 14 Agustus 1978.

    NIAC Mitra mengikuti Galatama dan juara tiga kali pada 1980/82, 1982/83, dan 1988/87. Pada 1990 NIAC Mitra bubar dan meneruskan kompetisi Galatama dengan nama Mitra Surabaya.

    BACA JUGA: TGB Ungkap Fakta Soal Pembangunan Jalan di Era Jokowi, Anies Baswedan Kurang Data?
    3. Kramayudha Tiga Berlian (KTB)

    Kramayudha Tiga Berlian adalah klub yang didirikan oleh PT Kramayudha Tiga Berlian yang menjadi distributor Mitsubishi di Indonesia.

    BACA JUGA :  Bacaan Doa Setelah Sholat Lima Waktu Berikut Keutamaannya

    KTB berdiri pada Maret 1985 dan bermarkas di Palembang. Mereka juara dua kali di Galatama pada 1986 dan 1986/87.

    Advertisement

    KTB juga punya prestasi ciamik di internasional yakni sebagai wakil Indonesia di Piala Winners Asia pada 1990/91 usai juara Piala Liga IV pada 1989.

    BACA JUGA: Demi Pendidikan Anak-anak, TNI Sulap Pendopo jadi Taman Baca di Perbatasan Papua
    4. Yanita Utama

    Yanita Utama awalnya adalah klub Jaka Utama yang bermarkas di Bandar Lampung. Namun karena terlibat kasus suap, klub tersebut dibeli oleh Pitoyo Haryanto asal Bogor.

    Pitoyo membayar ganti rugi akibat suap Jaka Utama sebesar Rp25 juta dan mengganti nama menjadi Yanita Utama pada 14 September 1983.

    Pertama kali ikut Galatama, Yanita Utama langsung menjuarai Galatama 1983/84. Setahun kemudian, Yanita Utama juga kembali tampil sebagai juara.

    Setelah dua kali juara, Yanita Utama tak lagi merasakan gelar juara. Namun, mereka kerap merepotkan klub-klub macam Pelita, KTB, NIAC Mitra, Arseto, ataupun Arema Malang.

    Advertisement

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending