Connect with us

    POLITIK

    Penyakit Menular Seksual, Pahami Perbedaan Gonore dan Sifilis

    Published

    on

    Perbedaan Gonore dan Sifilis

    IndoJurnal – Gonore dan sifilis adalah dua jenis infeksi menular seksual (IMS) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

    Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan dapat menyerang saluran reproduksi, uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, atau mata.

    Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi.

    Beberapa gejala gonore pada pria dan wanita meliputi nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan dari alat kelamin, dan nyeri atau pembengkakan pada alat kelamin.

    Namun, sebagian orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Gonore dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

    Advertisement

    Sementara itu, sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, selaput lendir, organ dalam, dan sistem saraf.

    Sifilis dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan chancre (lesi terbuka) pada tahap primer, melalui kontak dengan luka terbuka pada tahap sekunder, atau melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh pada tahap lanjut.

    Sifilis memiliki beberapa tahap, termasuk tahap primer (chancre), tahap sekunder (ruam, demam, dan gejala flu), tahap laten (tanpa gejala), dan tahap tersier (komplikasi serius pada organ tubuh).

    BACA JUGA :  Indahnya Alam Sumatra Utara, Ini 5 Destinasi Wisata Balige

    Sifilis dapat diobati dengan antibiotik yang sesuai, tergantung pada tahap infeksi.

    BACA JUGA: Cawapres Anies, Din Syamsuddin Sebut 2 Nama

    Perbedaan gonore dan sifilis

    Gonore dan sifilis adalah dua jenis infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri yang berbeda.

    Advertisement

    Meskipun keduanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, mereka memiliki perbedaan dalam penyebab, gejala, dan pengobatan.

    Berikut adalah perbedaan utama antara kedua penyakit tersebut:

    1. Penyebab

    Gonore: Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

    Sifilis: Disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

    2. Gejala

    Gonore: Gejala biasanya muncul dalam waktu 2 hingga 10 hari setelah infeksi. Pada pria, gejala meliputi nyeri atau perasaan terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan dari penis, dan pembengkakan testis.

    Advertisement

    Pada wanita, gejalanya seringkali ringan atau tidak terlihat, tetapi dapat mencakup nyeri panggul, pendarahan di antara periode menstruasi, atau perubahan pola buang air kecil.

    BACA JUGA: Persebaya Tantang Bali United, Panaskan Mesin!

    Sifilis: Sifilis berkembang melalui empat tahap. Tahap awal (primer) ditandai dengan munculnya chancre (luka terbuka) di tempat infeksi awal, biasanya pada alat kelamin, anus, atau mulut.

    Tahap selanjutnya (sekunder) melibatkan munculnya ruam pada kulit dan mukosa, serta gejala seperti demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

    BACA JUGA :  Raih Kenaikan Kursi di DPR, Surya Paloh: NasDem dan PKB Tidak Boleh Berpisah!

    Tahap laten (tersembunyi) adalah periode tanpa gejala yang bisa berlangsung selama beberapa tahun. Tahap akhir (tertiary) dapat melibatkan kerusakan organ dalam, sistem saraf, jantung, atau pembuluh darah.

    3. Metode diagnosis

    Gonore: Diagnosis umumnya dilakukan melalui pemeriksaan sampel cairan yang diambil dari daerah yang terinfeksi, seperti penis, vagina, atau rektum. Tes urine juga bisa digunakan.

    Advertisement

    Sifilis: Diagnosis sifilis dapat dilakukan melalui pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum.

    BACA JUGA: 5 Rekomendasi Game Pertanian Offline, Ada Hayday!
    4. Pengobatan

    Gonore: Biasanya diobati dengan antibiotik, seperti seftriakson atau azitromisin. Penting untuk mengobati pasangan seksual yang mungkin terinfeksi dan melakukan pemeriksaan ulang setelah pengobatan selesai.

    Sifilis: Pengobatan sifilis tergantung pada tahap infeksinya. Dalam tahap awal, biasanya diobati dengan antibiotik penisilin. Tahap lanjutan memerlukan pengobatan jangka panjang dengan antibiotik yang lebih kuat.

    Penting untuk mencari perawatan medis jika kamu mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran terkait infeksi menular seksual. Dokter akan dapat melakukan diagnosis yang tepat.

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Advertisement

    Trending