Connect with us

    POLITIK

    Pepatah Ki Hajar Dewantara, Slogan Dunia Pendidikan Indonesia

    Published

    on

    Pepatah Ki Hajar Dewantara

    IndoJurnal – Pepatah Ki Hajar Dewantara pasti masih kita kenal hingga saat ini dan tepat digunakan pada Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei mendatang.

    “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” adalah pepatah yang diucapkan oleh Ki Hajar Dewantara.

    Pepatah tersebut memiliki arti sebagai seorang pemimpin atau guru, haruslah memberikan teladan yang baik kepada murid atau orang lain, membangkitkan semangat dan motivasi mereka, serta memberikan bimbingan yang tepat agar mereka dapat sukses dalam kehidupan.

    Ing Ngarso Sung Tulodo artinya, menjadi pemimpin harusnya memberikan suri taulandanhya. Lalu Ing madya bangun karsa adalah pendidik juga harus bisa membangkitkan semangat.

    Sedangkan Tut Wuri Handayani adalah pendidik yang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja.

    Advertisement

    Semboyan Tut Wuri Handayani ini kini menjadi slogan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

    Selain itu, “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” juga kerap digunakan dalam semboyan dunia pendidikan Indonesia.

    Tak jarang kita sering melihat pepatah Ki Hajar Dewantara tersebut di sekola-sekolah sebagai simbol pendidik yang menjadi panutan bagi murid-muridnya.

    BACA JUGA: Glory Glory Ganjar Presiden! Bergema Lantang di Halaman Gelora Bung Karno

    Siapa Ki Hajar Dewantara?

    Ki Hajar Dewantara, juga dikenal dengan nama aslinya, yaitu Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang tokoh pendidikan dan kemerdekaan Indonesia yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

    BACA JUGA :  Gagal Turun Gelanggang di Pilkada 2024, Ini Komentar Bijak dari Anies Baswedan!

    Beliau dikenal sebagai pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang berupaya untuk memperluas akses pendidikan bagi rakyat kecil Indonesia pada masa kolonial Belanda.

    Advertisement

    Ia juga merupakan pelopor dalam upaya pengembangan pendidikan nasional di Indonesia.

    Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam gerakan kemerdekaan Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

    Ia diakui sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah Indonesia yang telah memberikan banyak kontribusi dalam bidang pendidikan dan perjuangan kemerdekaan.

    BACA JUGA: Link Download GTA San Andreas APK Terbaru, Main Tambah Seru

    Mendirikan Taman Siswa

    Ki Hajar Dewantara juga adalah adalah pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang berupaya untuk memperluas akses pendidikan bagi rakyat kecil Indonesia pada masa kolonial Belanda.

    Taman Siswa didirikan pada tahun 1922 di Yogyakarta, dan menjadi salah satu gerakan pendidikan terbesar di Indonesia pada masanya.

    Advertisement

    Tujuan dari Taman Siswa adalah untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan rakyat, dengan tetap menghargai nilai-nilai kebudayaan lokal.

    BACA JUGA :  Adian Napitupulu: 111 Hari Fokus Menambah Suara Ganjar Pranowo

    Di Taman Siswan, para pendidik mengajarkan keterampilan praktis seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta keterampilan pertanian dan kerajinan tangan.

    Melalui Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara berusaha untuk memberikan pendidikan yang terjangkau dan relevan bagi masyarakat Indonesia, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

    Sekolah ini telah memberikan dampak positif yang besar terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, dan Ki Hajar Dewantara diakui sebagai salah satu tokoh pendidikan terkemuka di Indonesia.

    BACA JUGA: Seorang Ibu Meninggal usai Melahirkan 5 Anak, Keluarga Cari Pendonor ASI!

    Pepatah Ki Hajar Dewanatara

    Selain Ing Karso Sing Tulada, ada banyak pepatah Ki Hajar yang terkenal. Berikut pepatahnya:

    Advertisement
    • “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah”.
    • “Dengan Ilmu Kita Menuju Kemuliaan”.
    • “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”.
    • “Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat)”.

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending