POLITIK
PKS: Rakyat Tidak Tertarik, Politik Dinasti Akan Habis Riwayatnya!
IndoJurnal – PKS menyebut riwayat dinasti politik dengan sendirinya akan segera pudar dan menghilang dalam sistem demokrasi di Indonesia.
“Dinasti politik ini akan habis riwayatnya, ya, perubahan ini akan menerkam semua hal-hal yang berbau predator,” kata Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Alhabsyi di DPP PKS, Jakarta pada Minggu (22/10/2023).
Menurut dia, riwayat dinasti politik yang dimainkan oleh para penguasa yang bertindak sewenang-wenang sudah tidak menarik lagi digunakan dalam dunia politik saat ini.
“Tidak menarik, sudah lewat riwayatnya. Dinasti politik akan pudar, waktu gelombang itu akan datang, dan gelombang kemenangan bersama perubahan,” ucapnya.
Aboe Bakar mengatakan bahwa saat ini publik sudah cukup cerdas dalam menentukan mana yang terbaik untuk dipilih sebagai presiden dan wakil presiden yang akan memimpin bangsa ini lima tahun ke depan.
Ia lantas mencontohkan saat pendaftaran bakal pasangan calon presiden/wakil presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, massa yang mengawal ke KPU RI jumlahnya lebih dari yang ditargetkan.
“Ya, gini aja deh, kami mengundang enggak kemarin acara pendaftaran? Tidak ada, cuman diumumkan, ya. Akan tetapi, yang datang target kami 20.000 orang, rasanya lebih,” ucapnya.
Situasi tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup cerdas, dan tidak mudah terpengaruh dengan adanya dinasti politik.
Kabar mengenai dinasti politik kembali mencuat pascaputusan Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Setelah putusan MK, Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 selengkapnya berbunyi: “berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah.”
- SBY Ibaratkan NasDem dan Anies seperti Musang Berbulu Domba
- Bukan AHY, Demokrat Malah Usul Khofifah Jadi Cawapres Prabowo
- Gibran Rakabuming Ikut Pilpres, Ganjar Pranowo Tidak Masalah
Koalisi Perubahan Doakan Rakyat Palestina
Sejumlah elite dan kader partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan menggelar doa bersama bagi keselamatan seluruh rakyat Palestina yang kini tengah berjuang merebut kemerdekaan dari Israel.
“Marilah semua yang hadir di sini baca doa untuk semua saudara-saudara kita yang ada di Palestina agar mampu meraih kemerdekaan dan diberikan keselamatan,” kata Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri.
Salim Segaf Al-Jufri mengatakan bahwa saat ini rakyat Palestina tengah memperjuangkan kemerdekaan dengan mengucurkan darah demi membentuk negara yang kuat dan memiliki rasa kesatuan dan persatuan, seperti halnya ketika Indonesia memperjuangkan hak untuk merdeka pada masa lalu.
“Para pejuang Palestina yang ingin meraih kemerdekaannya sebagai hak mereka sehingga tidak ada lagi penjajahan di muka bumi,” ujarnya.
Seruan untuk kemerdekaan Palestina itu, menurut dia, sesuai dengan semangat UUD Negara RI Tahun 1945 yang dimiliki Indonesia, yaitu kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Konflik Jalur Gaza yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, bermula ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa.
Operasi militer ini merupakan serangan mendadak dengan menggunakan roket dan penyusupan anggota Hamas ke dalam wilayah Israel lewat jalur darat, laut, dan udara.
Hamas berdalih serangan ini sebagai balasan atas serbuan Israel terhadap Masjidilaksa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina yang terus membesar.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi untuk menyerang Hamas di Jalur Gaza.
Sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak, meninggal dunia akibat serangan Israel ke Gaza. Sebaliknya, lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh sejak awal konflik ini.