Berita
Politisi PDI Perjuangan Bongkar Alasan Budiman Dukung Prabowo

IndoJurnal – Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy YH Sitorus menyampaikan pesan agar Budiman Sudjatmiko mundur secara jantan dari partai. Pesan tersebut direkam Deddy dan diunggah ke platform TikTok.
Kemudian, video ini pun beredar di Twitter, melalui akun @narkosun. “Jangan playing victim,” tulisnya pada Selasa (22/8/2023).
Dalam video berdurasi 3 menit 48 detik itu, Deddy mengatakan Budiman kini bertugas layaknya detergen untuk membersihkan rekam jejak pelanggaran HAM masa lalu, yang kemudian membebani calon yang didukungnya.
Lebih lanjut, Deddy mengungkapkan, Budiman memahami bahwa di PDI Perjuangan berlaku fatsun atau aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dan peraturan organisasi, bahwa demokrasi individu berakhir ketika pemimpin DPP dan partai mengambil keputusan.
Kader yang menyimpang dari aturan itu secara langsung dikenakan sanksi pemecatan. “Tidak ada proses seperti dipanggil, diperingati, ga ada,” kata Deddy.
Sebab, Budiman sudah terang-terangan mendeklarasikan dukungan bagi Prabowo Subianto. Namun menurut Deddy, Budiman pintar memainkan sandiwara dan tidak ingin mundur dari PDI Perjuangan dan berharap dipecat.
Tujuannya, agar value-nya naik dari zero menjadi hero, sekaligus menjadi martir untuk memperjuangkan sesuatu. Deddy pun menyebut Diman banyak beralasan.
Mulai dari membawa bahasan persatuan kaum nasionalis, kepemimpinan strategis, hingga menyebut lebih berat berkawan daripada berlawan.
Budiman Sudjatmiko Punya Utang Miliaran Rupiah?
“Playing victim. Sudah lah, kita tahu siapa Anda. Anda punya masalah di bidang keuangan, Anda punya ambisi,” ucap Deddy.
Ia pun mengungkapkan, selama bertahun-tahun PDI Perjuangan menyelesaikan utang-utang Budiman yang nilainya hingga miliaran rupiah.
Namun Budiman lantas disebut mendatangi sekjen partai untuk meminta kursi menteri jika Ganjar Pranowo memenangkan pilpres kelak.
Partai pun kaget karena memang tidak ada yang bisa memberikan garansi, sekalipun Megawati Sukarnoputri. Sebab, posisi menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Lantas, Deddy bercerita, Budiman akhirnya marah dan beralih pada kubu lain. Deddy mengisyaratkan bahwa sah-sah saja Budiman mendapatkan tawaran menjadi menteri atau wakil presiden dari kubu lain.
BACA JUGA: Memilih Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Beberkan Alasannya
Namun sebaiknya, Budiman terlebih dahulu mundur dari PDI Perjuangan. Sebab jika tidak, tindakan tersebut dinilai tidak etis.
“Oke, kawan? Kami kasihan melihat Anda,” ucap Deddy.
Ia pun lantas mendoakan Budiman berhasil menjadi menteri atau wakil presiden. Deddy menyebut, Ketua Prabu (tim sukarelawan Prabowo-Budiman) mendapat proyek dari Kementerian Pertahanan RI senilai Rp200 miliar.
Sebagai teman, Deddy mengatakan malah ia akan prihatin kalau kabar itu tidak benar. Apabila benar, hal itu bagus, kata Deddy.
Ia pun berpesan agar Budiman mengerjakan proyek tersebut dengan baik, dan jangan sampai menemui masalah hukum.
Deddy juga berharap agar hal tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah Budiman. Namun jika kabar mengenai proyek ratusan miliar itu adalah fitnah, Deddy meminta agar Budiman memberitahunya.
“Supaya saya ikut klarifikasi,” ujar Deddy.
Follow Berita IndoJurnal di Google News

- Berita5 hari ago
Sahabat ABI Siap Mengantar Anies Baswedan Menjadi Presiden Indonesia
- Berita5 hari ago
Dukung ‘AMIN’, SKI Siap Suarakan Perubahan Hingga ke Pelosok Nusantara
- Berita6 hari ago
Silahturahmi ke Pontianak, Mahfud MD Serap Aspirasi Masyarakat Tionghoa
- Berita6 hari ago
Anies Baswedan Ajak Relawan AMIN Terus Gaungkan Semangat Perubahan
- Berita5 hari ago
Ganjar-Mahfud Mulai Kampanye Terbuka dari Barat dan Timur Indonesia
- Berita4 hari ago
Ganjar Pranowo Ajak Relawan Terjung Langsung ke Tengah Masyarakat
- Berita4 hari ago
PDI Perjuangan Ingin Ganjar-Mahfud Kembalikan Gagasan Revolusi Mental
- Berita4 hari ago
Istri Kapolri Hoegeng: Ganjar Pranowo Bagian dari Keluarga Bhayangkara