POLITIK
Presiden Soeharto, 31 Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia
IndoJurnal, Jakarta – Soeharto adalah mantan presiden Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1998. Ia lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di Kemusuk, Yogyakarta, Indonesia.
Ayahnya bernama Kertosudiro dan ibunya bernama Sukirah. Soeharto adalah anak keempat dari sembilan bersaudara.
Saat masih kecil, Soeharto tinggal di pedesaan dan menjalani kehidupan yang sederhana. Ia harus membantu orang tuanya dalam pekerjaan di sawah dan juga memelihara ternak.
Soeharto bersekolah di sekolah dasar setempat dan kemudian melanjutkan ke sekolah menengah di Solo, Jawa Tengah. Pada usia 19 tahun, ia mendaftar ke sekolah militer di Bandung dan memulai kariernya di militer Indonesia.
BACA JUGA: Persija Melawan Persib, The Jakmania Boleh Nonton di Stadion
Namanya begitu terkenal karena memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, dan banyak hal yang terjadi selama masa pemerintahannya, termasuk industrialisasi besar-besaran, pembangunan infrastruktur, dan penindasan terhadap oposisi politik.
Namun, ia juga dikritik karena dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi selama pemerintahannya. Soeharto meninggal pada 27 Januari 2008 di Jakarta, Indonesia, dalam usia 86 tahun.
Masa Perjuangan Soeharto
Soeharto memiliki perjuangan yang panjang dalam kariernya di militer Indonesia dan juga dalam politik nasional. Banyak momen penting dalam perjuangannya
Sebagai tentara, ia terlibat dalam perjuangan melawan penjajah Belanda saat Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945. Ia menjadi komandan pasukan yang bertempur di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Piala Dunia U-20: Pemain Terbaik Tidak Selalu Jadi Bintang Dunia
Ketika menjabat sebagai Pangkostrad pada tahun 1965, Soeharto memimpin kudeta militer yang berhasil menggulingkan Presiden Soekarno. Setelah kudeta tersebut, Soeharto diangkat sebagai kepala pemerintahan sementara dan kemudian menjadi Presiden Indonesia.
Sedangkan pada era pembangunan sebagai presiden, Soeharto fokus pada pembangunan ekonomi Indonesia dan melakukan reformasi ekonomi yang besar-besaran. Ia membangun infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meskipun Soeharto berhasil mencapai banyak hal dalam masa pemerintahannya, namun ia juga dikritik karena dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang besar.
Menjadi Presiden Republik Indonesia
Soeharto menjadi presiden setelah mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno pada tahun 1967. Pada waktu itu, Indonesia sedang menghadapi krisis ekonomi dan politik yang serius, dan Soeharto dianggap sebagai sosok yang bisa membawa stabilitas dan kemakmuran bagi Indonesia.
Setelah mengambil alih kekuasaan, Soeharto memulai sebuah periode pemerintahan yang dikenal dengan Orde Baru, yang bertujuan untuk membangun ekonomi Indonesia dan mengatasi konflik internal.
Selama masa pemerintahannya, Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade dan melakukan beberapa perubahan besar dalam politik dan ekonomi.
BACA JUGA: Indonesia Batal jadi Tuan Rumah, FIFA Bahas Kanjuruhan Bukan Israel
Hingga akhirnya pada tahun 1998, terjadi demonstrasi besar-besaran di seluruh Indonesia yang menuntut pengunduran dirinya dari jabatan sebagai presiden.
Setelah menghadapi tekanan politik yang besar, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada tanggal 21 Mei 1998, setelah menjabat sebagai presiden selama 31 tahun.
Bapak Pembangunan
Bapak Pembangunan seringkali disematkan kepada Soeharto karena kontribusinya dalam memajukan ekonomi dan infrastruktur Indonesia selama masa pemerintahannya.
Ia memulai program pembangunan ekonomi yang dikenal sebagai Pembangunan Lima Tahun pada tahun 1969, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.
BACA JUGA: PSSI Disanksi FIFA, Gimana Nasib Sepak Bola Indonesia?
Program ini berhasil meningkatkan ekonomi Indonesia dan memperkuat posisi negara dalam hubungan internasional. Mantan Pangkostrad itu juga memulai program industrialisasi yang pesat, mengembangkan sektor manufaktur dan menarik investasi asing ke Indonesia.
Selain itu, ia membangun infrastruktur yang sangat penting untuk pembangunan Indonesia, termasuk jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Infrastruktur ini tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mempermudah mobilitas masyarakat di seluruh Indonesia. (IndoJurnal/Gerry Putra)
Follow Berita IndoJurnal di Google News
- POLITIK6 hari ago
Cagub Jawa Timur Tri Rismaharini Siapkan Program Kesejahteraan Buruh Pabrik
- POLITIK6 hari ago
Kena Fitnah Politik Uang, Cagub Jawa Barat Jeje Wiradinata Berikan Penjelasan
- POLITIK6 hari ago
LAB 45 Menilai Pemerintahan Prabowo Subianto akan Butuh Sosok Juru Bicara
- BERITA6 hari ago
Terlibat Kasus Prostitusi di Bali, Kantor Imigrasi Mengusir Wanita asal Uganda
- BERITA5 hari ago
Peringati HUT ke-79, TNI Unjuk Kemampuan Bertempur di Lapangan Silang Monas
- POLITIK6 hari ago
PAN Minta Banyak Jatah Menteri di Kabinet Prabowo, Ini Tanggapan Gerindra!
- BERITA5 hari ago
Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP Wafat, Selamat Jalan Romo Benny Susetyo!
- OLAHRAGA6 hari ago
Paul Munster Doakan Pemain Persebaya di Ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026