Connect with us

    Berita

    PSI Batal Dukung Ganjar Pranowo, Tokoh NU Sebut Partai Ribet

    Published

    on

    PSI Dukung Ganjar

    IndoJurnal – Setelah ramai-ramai ditinggal kadernya, kemudian munculnya pernyataan Giring Ganesha untuk mengembalikan kepemimpinan partai ke generasi muda, PSI kembali menuai sorotan. Kali ini akibat PSI batal dukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

    Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, Noval Assegaf pun memberikan respons. Di mata Noval, perubahan sikap PSI sebenarnya malah akan menimbulkan kesibukan internal. Padahal, pihak lain tidak ada yang memberi perhatian.

    “Partai ini ribet sendiri, padahal mau dukung siapa saja juga gak ngaruh,” kata Noval melalui akun Twitter miliknya, @NovalAssegaf, Rabu (23/8/2023).

    Padahal, PSI menjadi parpol yang pertama kali mengusung nama Ganjar Pranowo sebagai capres. Sikap ini bahkan mendahului PDI Perjuangan sebagai partai yang menaungi Ganjar.

    Namun akhirnya belum lama ini, Prabowo Subianto mengunjungi PSI. Kunjungan ini akhirnya berbuntut mundurnya sejumlah kader PSI.

    Advertisement

    6 Kader Putuskan Hengkang dari PSI

    Sebelumnya sebanyak enam kader PSI serentak mundur beberapa waktu lalu. Alasannya, mereka patah hati terhadap sikap partai yang membuka potensi dukungan pada Prabowo Subianto di pilpres mendatang.

    “Kami menyatakan sikap dan pernyataan untuk mengundurkan diri dari pencalegan Partai Solidaritas Indonesia, dan keluar dari keanggotaan partai,” kata salah satu mantan kader PSI, Afthon Lubbi melalui konferensi pers, Selasa (22/8/2023).

    Afthon mengungkapkan, ia bersama rekan-rekannya merasa PSI ‘main mata’ dengan Prabowo Subianto. Di sisi lain, PSI sudah mendeklarasikan dukungan pada Ganjar Pranowo sebagai capres.

    Yang juga tidak boleh dilupakan menurutnya adalah rekam jejak Prabowo dalam pelanggaran HAM.

    Afthon mengungkapkan, sampai saat ini para korban tragedi 1998 masih mencari keadilan, dan selalu meminta pemerintah memberikan keadilan serta menghukum pelaku penculik aktivis.

    Advertisement

    Yang juga dibahas dalam konferensi pers tersebut adalah pernyataan caleg Ade Armando yang sering muncul di media sosial.

    Tanpa memberikan detail, Afthon menyebut pertanyaan Ade merugikan ia dan rekan-rekannya dalam mensosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai capres.

    Sebagai tindak lanjut, Afthon dan rekan-rekannya yang mundur dari PSI, akan mengembalikan dana dari partai. Dana tersebut sebelumnya akan dialokasikan untuk mengurus berkas pencalegan.

    Keenam kader yang mengundurkan diri dari PSI adalah caleg DPR RI dapil Jawa Tengah VIII M. Afthon Lubbi, caleg DPR RI dapil NTB II, caleg DPRD Kota Bekasi III Lis Sektiyawanti, caleg DPRD DKI Jakarta I Darma Munir, Tulus Borisman, dan Alfonsus Simbolon.

    BACA JUGA: Hadiri Kopdarnas PSI, Gibran Rakabuming Enggan Berkomentar

    PSI Sempat Disebut Kaki Tangan Tommy Soeharto

    PSI juga sempet disebut-sebut menjadi kaki tangan Tommy Soeharto. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, melemparkan tantangan terbuka kepada Anton DH Nugrahanto.

    Advertisement

    Hal ini dilakukan menyusul tindakan Anton yang telah menulis sebuah pernyataan bahwa PSI berada di bawah arahan Tommy Soeharto.

    Grace menilai pernyataan Anton DH Nugrahanto sebagai fitnah terhadap dirinya dan PSI. Ia pun menantang Anton untuk menemuinya.

    Tujuannya, agar Anto menjelaskan pernyataan mengenai tudingan bahwa Tommy Soeharto mengendalikan PSI.

    “Tatap muka, di mana pun mas Anton pilih. Di podcast mana pun, saya pasti akan datang. Silakan pilih. Saya ingin meminta mas Anton untuk membuktikannya. Cukup satu bukti saja, mas. Buktikan bahwa PSI berada di bawah komando dan arahan Tommy Soeharto,” kata Grace.

    Ia bahkan berjanji akan mundur dari dunia politik jika Anton mampu membuktikan bahwa PSI benar-benar berada di bawah kendali Tommy Soeharto.

    Advertisement

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending