Connect with us

    POLITIK

    SBY Ibaratkan NasDem dan Anies seperti Musang Berbulu Domba

    Published

    on

    SBY Anies

    IndoJurnal – Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langkah NasDem dan Anies Baswedan kepada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)  sangat kasar dan tidak patut, terutama dalam kaidah moral dan etika politik.

    SBY mengaku memahami bahwa dunia politik memang penuh strategi, taktik, dan siasat. Namun, selama pengalamannya dua kali bertarung pada pemilihan presiden (pilpres), dia tidak pernah menemukan sikap kasar seperti yang dilakukan NasDem dan Anies.

    “Saya mengerti, kita semua mengerti, politik itu memang penuh siasat, penuh taktik, dan caranya banyak,” kata SBY saat menyampaikan arahan dalam Sidang Majelis Tinggi Demokrat di Puri Cikeas, Jawa Barat pada Jumat (1/9/2023).

    “Tetapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini, menurut saya, melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik. Ya, kasar, kalau bisa menggunakan istilah dalam Bahasa Inggris it is really ugly,” lanjutnya.

    Oleh karena itu, dia pun mengingatkan para pengurus Partai Demokrat agar tidak menempuh cara-cara yang tidak patut, tidak sesuai etika, dan tidak bermoral dalam berpolitik.

    Advertisement

    SBY juga mengungkapkan percakapannya dengan sejumlah rekan-rekan terdekatnya yang sempat mempertanyakan keputusan Demokrat bergabung dengan Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

    “Sebenarnya, beberapa teman sudah mengingatkan saya agak lama, baik dari kalangan kader Demokrat maupun dari luar Demokrat. Begini, Pak SBY benar-benar percaya kepada orang itu atau kepada orang-orang itu? Saya jawab dengan praduga yang baik, dengan prasangka yang baik, saya percaya. Silakan saja dilihat nanti, yang penting saya sudah mengingatkan,” kata SBY menirukan pendapat teman-teman di lingkaran dekatnya.

    SBY menyebut ada lebih dari seorang yang mengingatkan dirinya untuk mempertimbangkan kembali keputusan Demokrat ikut mendukung Anies dan bergabung dalam Koalisi Perubahan.

    BACA JUGA :  Pengamat Menilai Susi Pudjiastuti Potensial Maju di Pilkada Jawa Barat

    “Anggaplah kami salah kali ini, tetapi kami belajar. Mudah-mudahan kami tidak salah lagi ke depan dan mudah-mudahan dengan izin Allah dan ikhtiar kami, kami juga tidak kalah nantinya,” kata SBY.

    Dia juga menyampaikan isi pertemuannya dengan Anies dan Tim 8 Koalisi Perubahan tepat sepekan lalu pada Jumat (25/8/2023).

    Advertisement

    Dalam pertemuan itu, Anies menjanjikan Koalisi Perubahan akan deklarasi bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung pada tanggal 1 September 2023.

    “Yang kami dapatkan sesuatu yang mengejutkan itu; dan saya ini orang tua, beberapa kali Pak Anies datang ke sini dengan semangat yang luar biasa, dengan kata-kata yang luar biasa baiknya, di Cikeas dua kali, di Malang, di Pacitan. Dengan kejadian seperti itu, tidak ada kata-kata yang disampaikan kepada saya dan tentu kepada ketua umum kami,” tuturnya.

    SBY menyesalkan sikap Anies yang tidak menyampaikan secara langsung keputusannya memilih Muhaimin kepada dirinya dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    Oleh karena itu, dia memahami ekspresi kekecewaan para kader Demokrat yang ditunjukkan dengan berbagai cara, termasuk melalui pesan-pesan yang dikirimkan ke SBY.

    Dia menyebut ada pesan yang mengatakan bahwa Demokrat terkena lelucon praktik dari “musang berbulu domba”.

    Advertisement

    “Musang berbulu domba itu di depan bersikap manis, baik, lembut, penuh persahabatan, tetapi di balik itu kalau kita lemah, lengah, nah ini lengah, kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis,” ujarnya.

    BACA JUGA: Koalisi Indonesia Maju, Nama Baru bagi Koalisi Pengusung Prabowo

    Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan

    Demokrat sendiri sudah resmi mencabut dukungannya untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

    BACA JUGA :  Nepal van Java dan 4 Wisata Menarik Sekitar Gunung Sumbing

    Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng mengumumkan dua poin hasil rapat itu dalam jumpa pers di pelataran pendopo kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Setelah rapat, Majelis Tinggi Partai memutuskan sebagai berikut; yang pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini,” kata Andi menyampaikan hasil rapat.

    SBY memimpin Sidang Majelis Tinggi Demokrat dengan didampingi AHY, putra sulungnya sekaligus Ketua Umum Demokrat, dan Andi Mallarangeng.

    Advertisement

    Sidang diawali dengan SBY menyampaikan fakta-fakta terkait langkah sepihak NasDem dan Anies yang disampaikan oleh Iftitah Sulaiman, selaku utusan Demokrat di Tim 8 Koalisi Perubahan.

    SBY lalu lanjut memberikan arahan kepada pengurus, kader, dan anggota Sidang Majelis Tinggi. Dalam arahannya, SBY meminta kader Partai Demokrat tetap tenang dan optimistis menemukan jalan terbaik untuk Pilpres 2024.

    Sebelumnya, Kamis (31/8/2023), pihak Demokrat mengumumkan bahwa NasDem membuat keputusan sepihak dengan membentuk kerja sama dengan PKB sekaligus menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai bakal pendamping Anies.

    Kabar penetapan Muhaimin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) itu diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya setelah mendapat konfirmasi dari Sudirman Said selaku utusan Anies.

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Advertisement

    Trending