Connect with us

    POLITIK

    Sering Timbul Perasaan Cemas? Tenang, Ini Ada Penjelasan dari Psikolog

    Published

    on

    Perasaan Cemas

    IndoJurnal – Praktisi kesehatan mental yang juga psikolog Yudha Heka Satria mengatakan bahwa cemas merupakan perasaan yang normal pada setiap manusia karena cemas merupakan alarm pada tubuh manusia.

    “Cemas biasanya diasosiasikan dengan hal negatif, padahal secara positif cemas berfungsi sebagai alarm tubuh yang bekerja sebagai alarm agar kita berhati-hati,” kata Yudha pada Sabtu (20/5/2023).

    Ia mengatakan perasaan cemas bekerja selayaknya alarm agar seseorang berhati-hati dan tahu cara mengatasinya seperti cemas sesaat sebelum wawancara pekerjaan, maupun cemas karena hal lainnya.

    Adapun jika manusia tidak mengalami kecemasan saat melakukan hal yang membuatnya tidak nyaman, kata dia, maka keadaan tersebut merupakan hal yang tidak wajar.

    BACA JUGA: West Bandits Solo Alami Kesulitan Finansial, IBL Terus Berupaya Carikan Solusi

    Ada 2 faktor penyebab cemas

    Ia menjelaskan cemas adalah perasaan yang ada pada manusia karena pada dasarnya, cemas didasari oleh dua faktor, yaitu nature (alami) dan nurture (binaan)

    Advertisement

    “Contohnya jika kita memiliki orang tua yang suka khawatir atau insecure, secara tidak langsung akan menurunkan bakatnya kepada kita melalui genetik. Ini yang dimaksud dengan nature,” kata psikolog asal Denpasar, Bali itu.

    BACA JUGA :  Tirto Adhi Soerjo, Pelopor dan Bapak Jurnalisme Indonesia
    BACA JUGA: Demi Pendidikan Anak-anak, TNI Sulap Pendopo jadi Taman Baca di Perbatasan Papua

    Kemudian, lanjutnya, contoh yang nurture adalah tempat dimana seseorang itu dibesarkan. Jika terdapat banyak orang yang memiliki kecemasan tinggi di lingkungan tersebut, maka ada kemungkinan seseorang itu juga ikut memiliki kecemasan yang tinggi.

    Selain itu, cemas juga dapat ditimbulkan dari reaksi tubuh manusia terhadap situasi tertentu seperti kabar buruk dan kondisi fisik yang sedang tidak baik.

    “Seperti halnya pada orang yang memiliki penyakit kronis, umumnya mereka merasa cemas karena kondisi fisiknya,” katanya.

    BACA JUGA: TGB Ungkap Fakta Soal Pembangunan Jalan di Era Jokowi, Anies Baswedan Kurang Data?

    Ia menyarankan agar tidak berlarut dalam kecemasan, karena kecemasan merupakan hal yang wajar dan ada pada setiap orang.

    Advertisement

    “Agar tetap bisa mengendalikan emosi dan fokus terhadap tujuan awal agar rasa kecemasan hilang dengan segera,” demikian Yudha Heka Satria.

    BACA JUGA :  Waspada! Modus Penipuan iPhone oleh Si Kembar Rihana Rihani

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending