Connect with us

    Berita

    Sosialisasikan Ganjar, Kader Muda PDI Perjuangan Terus Bergerak

    Published

    on

    Kader Muda PDI Perjuangan

    IndoJurnal – Kader-kader muda PDI Perjuangan terus bergerak mensosialisasikan pasangan bakal capres dan cawapres, Ganjar Pranowo – Mahfud MD melalui berbagai cara yang menarik di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (29/10/2023).

    “Spirit Sumpah Pemuda adalah bangkitnya kesadaran kritis anak-anak muda lintas latar belakang di zamannya. Hari ini, kesadaran itu kembali tumbuh dalam bentuk beragam kehendak mengkolaborasikan karya,” kata Ketua DPC Taruna Merah Putih Surabaya Aryo Seno Bagaskoro.

    TMP Surabaya yang merupakan sayap pemuda PDI Perjuangan pada momen Hari Sumpah Pemuda mengadakan serangkaian acara mulai dari agenda ngopi dan diskusi bersama hingga seminar pengembangan diri.

    Guna memfasilitasi itu, TMP Surabaya membuka berbagai kelas pengembangan diri dan diskusi rutin bagi anak-anak muda di Surabaya.

    “Kami mengadakan pelatihan sablon, beauty make-up class, kelas personal branding, hingga diskusi dan ngopi bareng secara rutin. Dengan demikian, kami berharap lebih banyak kelompok anak muda yang dapat terlibat dan makin berdaya unggul,” kata caleg DPRD Dapil 3 Kota Surabaya berusia 22 tahun tersebut.

    Advertisement

    Seno mengatakan, rangkaian acara itu tidak lepas dari spirit yang diusung pasangan capres dan cawapres yang diusung oleh PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

    Menurutnya, pasangan tersebut memahami, melibatkan, dan mau mendengarkan anak-anak muda.

    “Maka dengan semangat itu, kami berusaha meneladani pasangan Ganjar – Mahfud yang berkomitmen untuk terus melibatkan anak-anak muda dalam merancang desain masa depannya,” kata Seno, yang juga bertugas sebagai Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud.

    Ganjar Pranowo Unggul di Basis Suara Nahdliyin

    Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menilai tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo – Mahfud MD itu disebabkan adanya hubungan sejarah yang erat antara PDI Perjuangan dengan warga Nahdliyin.

    Dia mengungkapkan ada hal yang menyebabkan elektabilitas Ganjar – Mahfud ‘kokoh’ di kiai dan santri NU, yaitu faktor kesejarahan dan alasan sosiologis.

    Oleh karena itu, menurut dia, tidak mengherankan bahwa Ganjar – Mahfud merupakan pilihan tepat bagi kiai dan santri NU.

    Advertisement

    “Saat itu, PNI tidak kaget ada NU, begitu pula NU tidak kaget ada PNI. Sekarang pun, PDIP senang dan apresiasi keberadaan NU, NU pun begitu apresiasi adanya PDIP,” ujar Gus Falah di Jakarta pada Rabu (25/10/2023).

    Gus Falah menyebutkan bahwa hubungan sejarah antara kalangan nasionalis-religius sudah terjalin sejak lama, sebelum Indonesia merdeka.

    Selain itu, di tingkat masyarakat, hubungan baik PDIP-NU terlihat dalam berbagai kesempatan, ketika ada acara NU dan Nahdliyin pasti ada kader PDIP yang datang.

    “Kondisi ini sama ketika ada tontonan jaranan, reog ada warga NU yang nonton,” ucapnya.

    Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menilai dari hubungan sejarah yang mengental itu maka tidak salah hasil survei menyebutkan bahwa pasangan Ganjar – Mahfud unggul di kalangan warga NU.

    Advertisement

    “Lalu faktor kedua, silaturahmi PDIP ke NU selalu hangat. NU ke PDIP pun hangat, ini salah satu faktornya,” ujarnya.

    Untuk itu, Gus Falah menegaskan bahwa faktor utama tingginya elektabilitas Ganjar – Mahfud di kalangan warga NU adalah kuatnya dukungan di akar rumput atau grassroots.

    Ia menilai basis utama PDI Perjuangan dan NU bertemu hingga di tingkat desa, dusun dan perkampungan sehingga hubungannya semakin menguat.

    Sebelumnya, Lembaga Alvara Research Center merilis hasil survei terbarunya, hasilnya adalah suara pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terkait tiga bakal pasangan capres dan cawapres menunjukkan angka yang tinggi bagi Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

    Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo – Mahfud MD memperoleh 36,7 persen, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka 33,2 persen, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 16,3 persen.

    Advertisement

    Sementara pemilih NU yang belum memutuskan pilihan sebesar 13,8 persen.

    Baca Berita IndoJurnal di Google News

    Trending