POLITIK
Survei Indikator: Ganjar Berhasil Rebound, Anies Tetap Juru Kunci
IndoJurnal – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia telah mempublikasikan hasil survei elektabilitas para capres menjelang Pilpres 2024.
Ada tiga nama dalam survei tersebut, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ganjar berada di posisi pertama diikuti oleh Prabowo pada posisi kedua. Anies berada di tempat ketiga.
Survei ini dilakukan pada 15-21 Juli 2023, dengan populasi responden seluruh warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei berlangsung.
Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling, dengan total 1.811 responden yang menjalani wawancara langsung, dari 38 provinsi.
Ini Nama-nama Capres Pilihan Publik
Para responden dihadapkan pada pertanyaan spontan, ‘Bila pemilihan Presiden diadakan saat ini, siapa yang Anda pilih sebagai Presiden?’
Berikut ini hasil perolehan tiap nama yang muncul dalam benak para responden:
- Ganjar Pranowo: 22,8%
- Prabowo Subianto: 22,2%
- Anies Baswedan: 15,4%
- Joko Widodo: 4,2%
- Ridwan Kamil: 0,7%
- Sandiaga Uno: 0,4%
- Mahfud Md: 0,4%
- Agus Harimurti Yudhoyono: 0,3%
- Susi Pudjiastuti: 0,3%
- Susilo Bambang Yudhoyono: 0,2%
BACA JUGA: LSI: Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto di Peringkat Satu
Joko Widodo Tetap Ada Sebagai Capres Harapan
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, meski Presiden Joko Widodo tidak bisa maju dalam pilpres mendatang, masih ada responden yang memilih Jokowi.
Ada dua kemungkinannya. Bisa jadi para responden belum mengetahui bahwa Jokowi tidak bisa lagi maju sebagai capres. “Atau mereka adalah pendukung setia Jokowi,” kata Burhanudin dalam konferensi pers, Jumat (18/8/2023).
Indikator pun fokus pada tiga nama capres yang paling berpotensi. Hasilnya, Ganjar mendapat dukungan sebesar sebanyak 35,2%, diikuti oleh Prabowo dengan elektabilitas 33,2%, dan Anies 23,9%.
Burhanuddin menjelaskan, berdasarkan simulasi tiga nama, terlihat tren elektabilitas Anies menunjukkan indikasi rebound. Meski begitu, perbedaan Anies dengan perolehan pada peringkat pertama dan kedua, masih signifikan.
Oleh karena itu, berdasarkan tiga nama tersebut, elektabilitas capres bisa disimpulkan fluktuatif dan dinasmi. “Menunjukkan bahwa pilihan publik terhadap capres sangat beragam,” ucap Burhanuddin.