POLITIK
Survei Politik: Duet Ganjar Pranowo – Ridwan Kamil Tak Terbendung
![Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil](https://indojurnal.id/wp-content/uploads/2023/09/a-55-jpg.webp)
IndoJurnal – Hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) pada September mencatat bahwa elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (RK) unggul dengan meraih elektabilitas tertinggi dalam tiga kali simulasi.
Ganjar-RK selalu menang ketika disimulasikan dengan Prabowo-Erick Thohir, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Dengan kajian yang kami miliki di kantor PRC, kami mensimulasikan misalnya Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, kemudian Prabowo Subianto dengan Erick Thohir, Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo dalam rilis survei ‘Peta Politik Jawa Timur Pasca-Deklarasi AMIN’ di Jakarta pada Minggu (17/9/2023).
Pada simulasi pertama, pasangan Ganjar-RK meraih 40,3 persen, diikuti Prabowo-Erick Thohir (30,8 persen), Anies-Muhaimin (18,6 persen). Dalam simulasi pertama tersebut, jumlah responden yang belum memutuskan sebanyak 4,7 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 5,7 persen.
Di simulasi kedua, elektabilitas Ganjar-RK semakin kokoh di posisi pertama dengan meraih 42,3 persen, sementara itu elektabilitas Prabowo-Gibran Rakabuming Raka 26,8 persen, dan Anies-Muhaimin 19 persen. Jumlah responden yang belum memutuskan pilihan sebanyak 5,8 persen, tidak tahu/tidak menjawab 6,1 persen.
Dalam simulasi ketiga, elektabilitas Ganjar-RK semakin tidak terbendung dengan meraih 42,6 persen, diikuti Prabowo-Gibran yang melorot raihan elektabilitasnya menjadi 26,4 persen, lalu Anies-Muhaimin dengan 19,3 persen. Jumlah responden yang belum memutuskan sebanyak 5,6 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 6,2 persen.
Survei PRC juga membuat simulasi tujuh nama bakal cawapres, hasilnya adalah Ridwan Kamil menempel elektabilitas Erick Thohir yang menempati urutan pertama.
Dalam simulasi tersebut, RK meraih 16,4 persen, Erick Thohir 16,8 persen, Muhaimin Iskandar 15,4 persen, Sandiaga Uno 12,6 persen.
Lalu Gibran Rakabuming 10,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 10 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen, dan responden yang tidak tahu/tidak menjawab sebesar 16,8 persen.
Survei tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 65 persen responden menilai penting sosok cawapres bagi responden untuk menentukan pilihan di Pilpres. Sebanyak 21,3 persen menyatakan sangat penting, yang menyatakan tidak penting sebanyak 8,8 persen.
Survei PRC dilakukan pada 7–12 September 2023 dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
- Kebanggaan Bagi Golkar, Ridwan Kamil Dampingi Ganjar Pranowo
- Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Ini Tanggapan Golkar!
- PPP Nilai Ganjar Pranowo Punya Modal Sosial untuk Maju Pilpres
Pengamat Nilai Mahfud MD Lebih Berpeluang
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai Mahfud MD lebih berpeluang menjadi bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 daripada Ridwan Kamil.
“Saya menilai Mahfud lebih berpeluang menjadi bakal cawapres mendampingi Ganjar, sedangkan peluang Ridwan Kamil lebih kecil,” kata Ujang di Jakarta pada Minggu (17/9/2023).
Dia mengatakan Mahfud lebih berpeluang mendampingi Ganjar karena memiliki kelebihan antara lain disukai kalangan milenial, berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI, dan dekat dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, menurut dia, peluang RK lebih kecil karena Golkar sudah tegas menyatakan bahwa mantan Gubernur Jabar itu bukan sosok bakal cawapres yang diusulkan partai tersebut.
“Itu artinya mempersempit ruang bagi RK untuk menjadi bakal cawapres mendampingi Ganjar. Sudah jelas bahwa RK disiapkan Golkar untuk Pilkada di Jabar atau DKI Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, Ujang meyakini sosok Mahfud, dengan beberapa kelebihannya, dapat ‘menambal’ kekurangan Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024.
Namun untuk meningkatkan elektabilitas, menurut dia, harus dilihat secara objektif karena belum dideklarasikan sehingga tidak dapat dilihat secara terukur.
“Siapa yang tidak kenal Mahfud, berasal dari kalangan NU dan pemilih muda sudah tahu. Namun apakah bisa meningkatkan elektabilitas Ganjar, itu harus dilihat secara objektif karena belum dideklarasikan sehingga belum diketahui dampaknya,” kata Ujang
Baca Berita IndoJurnal di Google News
![](https://indojurnal.id/wp-content/uploads/2023/09/Logo-IndoJurnal-ID-Dark-Mode-1.png)
- POLITIK6 hari ago
Kaesang Pangarep Ingin Kolaborasi PSI dan PKS jadi Kekuatan Baru di Solo
- POLITIK5 hari ago
PDI Perjuangan Pastikan Tidak Ada Kotak Kosong di Pilkada Jatim dan Sumut
- POLITIK3 hari ago
Gelar Pelatihan Pilkada, PDI Perjuangan Undang Andika Perkasa jadi Pemateri
- POLITIK6 hari ago
PSI Dukung Mangkunegara X alias Gusti Bhre untuk Turun di Pilkada Surakarta
- BERITA5 hari ago
Mengejutkan! Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden Amerika Serikat
- POLITIK5 hari ago
Tidak Majukan Kader Internal, Terkuak Alasan NasDem Pilih Anies Baswedan
- POLITIK6 hari ago
Bertarung di Pilkada Jawa Timur, PKB Bangun Kekuatan dengan PDI Perjuangan
- POLITIK2 hari ago
Raih Kenaikan Kursi di DPR, Surya Paloh: NasDem dan PKB Tidak Boleh Berpisah!