Connect with us

    POLITIK

    Tanpa Restu Cak Imin, Duet Prabowo Ganjar Akan Bubar

    Published

    on

    IndoJurnal, Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) angkat suara terkait menguatnya wacana duet Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres)

    “Yang pertama, Pak Prabowo harga mati harus capres. Yang kedua, soal Pak Ganjar jadi cawapres itu mutlak menjadi kewenangan Gus Imin (Muhaimin Iskandar),” ucap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda, dikutip dari Antara pada Senin (13/3).

    “Artinya kalau dua syarat ini tidak terpenuhi, ya bubar dengan sendirinya,” lanjut Wasekjen Syaiful.

    Menurut Wasekjen Syaiful, PKB masih tetap berdiri pada hasil keputusan muktamar partai untuk mengantar Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Salah satu caranya dengan membentuk Koalisi Indonesia Raya (KIR) bersama Gerindra.

    Menanggapi pernyataan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hasyim Djojohadikusumo, terkait duet Prabowo Ganjar, Wasekjen Syaiful menyebutnya itu sebagai pernyataan pribadi bukan partai. Sehingga partainya tidak mempermasalahkan.

    Advertisement

    Sebelumnya pada Minggu (12/3), saat menghadiri deklarasi sukarelawan Prabowo 08, Hasyim menyebut peluang duet Prabowo Ganjar masih terbuka. Tapi dengan catatan Prabowo yang menjadi capres dan Ganjar menjadi cawapres.

    BACA JUGA :  Survei LSN: Non Muslim Cenderung Tolak Anies Baswedan

    “Terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden. Saya kira tidak mungkin kalau Pak Prabowo yang calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua,” ucap Hasyim di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat.

    Tetapi menurut adik- dari Prabowo itu duet Prabowo Ganjar baru akan terwujud jika mendapatkan restu dari PKB, selaku mitra koalisi dari Gerindra di Koalisi Indonesia Raya (KIR).

    Wacana Prabowo Ganjar semakin menguat setelah keduanya tampil mendampingi Presiden Joko Widodo berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kebumen, Jawa Tengah. Ketiganya tampak kompak menghadiri pelaksanaan panen raya.

    Namun opsi duet ini tampaknya belum mendapatkan restu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai dari Ganjar itu menegaskan kalau mereka dalam Pilpres 2024 hanya akan memajukan kadernya sebagai capres.

    Advertisement

    “Penawaran kerjasama, tentu saja calon presiden berasal dari PDI Perjuangan,” terang Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto. (VYT)

    Trending