Berita
Terkait Pemilihan Gibran, PDI Perjuangan Singgung Upaya Intervensi

IndoJurnal – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak mau mengungkapkan kartu truf milik para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju yang mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Loh, kami kan sayang dengan seluruh ketua umum. Kami sayang, menghormati, bahwa demokrasi tanpa partai politik itu tidak bisa,” kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis (3/11/2023).
Dia menambahkan bahwa kedaulatan partai politik menjadi sangat penting dalam mengambil keputusan politik. Pasalnya, lanjut Hasto, partai politik mencerminkan bagaimana rakyat mengasosiasikan dirinya dengan hal-hal ideal yang diperjuangkan partai untuk berdaulat.
Menurut dia, apa yang dilakukannya adalah bagian dari imbauan moral. Oleh karena itu, dia juga meminta semua pihak harus menjaga demokrasi yang sehat dengan tidak melakukan intervensi.
“Jangan kita berbicara tidak melakukan intervensi, tetapi dalam praktik, misalnya, penuh dengan berbagai upaya,” tambahnya.
Hal itu merupakan reformasi yang disepakati melalui demokrasi dengan partai politik untuk menerima kritikan terhadap demokratisasi internal, kelembagaan, akuntabilitas publik, akuntabilitas keuangan partai, hingga proses kaderisasi.
Sebelumnya, Selasa (31/10/2023), Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menanggapi pernyataan Hasto soal dukungan Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal cawapres karena ketua parpol KIM tersandera kartu truf.
“Saya tidak tahu siapa yang ditekan, atas kasus apa kartu truf itu dipegang, siapa yang menekan pula. Mas Hasto hanya cerita dalam di bawah tekanan,” kata Muzani di Kompleks DPR RI.
Muzani menepis adanya tekanan yang dimaksud Hasto dengan ‘kartu truf’. Muzani menilai dukungan ketua parpol yang ditujukan pada pencalonan Prabowo Subianto sebagai bakal capres berdasarkan perasaan semangat perjuangan Indonesia.
Dukungan terhadap bakal pasangan calon Prabowo-Gibran pun didasarkan atas kesukarelaan, kebersamaan, dan persatuan.
- Terus Bertambah, Giliran Purnawirawan Polri Dukung Ganjar Pranowo
- Gerindra Yakin Khofifah dan Ridwan Kamil Gabung TPN Prabowo
- Tingkat Elektabilitas Anies Baswedan Rendah, PKS Merasa Heran!
Ganjar Pranowo Berniat untuk Mendata Petani Indonesia
Bakal capres Ganjar Pranowo mengaku ingin mendata petani di Tanah Air jika nanti terpilih menjadi presiden untuk tujuan kedaulatan pangan.
“Ya saya kira kalau pembangunan pertanian mesti hari ini serius mengurus kedaulatan pangan kita, dimulainya dari mana, data pertanian akurat libatkanlah anak-anak muda dan para peneliti,” kata Ganjar saat diskusi dengan kader PDI Perjuangan di Denpasar, Bali pada Kamis (2/11/2023).
Menurut dia, dengan terkumpulnya data petani yang ada maka pemerintah tinggal memproses untuk mencari tahu masalah apa yang terjadi, setelah itu kondisi pangan dapat terakomodir dari hulu ke hilir.
Saat ini yang ia lihat adalah masalah kondisi tanah, cuaca, bibit, pupuk, dan ‘offtaker’ atau pembeli, di mana dengan berkurangnya subsidi pupuk semestinya petani didukung dari sisi lain seperti fasilitasi menuju pertanian organik, kemudian diberikan stimulan berupa benih, dan nantinya pemerintah sebagai ‘offtaker’ mengambil dengan harga sesuai.
“Bulog sekarang mengurusi beras saja, yang lain tidak wajib dan yang terjadi mereka harus ambil kredit komersil, apa yang bisa dilakukan ya kembalikan Bulog ke fungsi awal, yaitu sembilan bahan pokok diambil lagi dikuasi negara,” ujar Ganjar.
Isu pertanian ini disebut sebagai program prioritasnya bersama Mahfud MD apabila berhasil memenangkan pemilihan presiden nanti, ini menjadi kesempatan sekaligus tantangan baginya.
“Ya selama ini (pertanian) berserakan, kalau kita bicara subsidi pupuk saja sekarang kan dikurangi sama pemerintah, makanya ribut di bawah karena tidak ada transformasi utama ke pupuk organik, begitu dikurangi mestinya segera dimasukkan pendamping untuk bisa menyangga mereka, ini penting untuk mengelola pertanian kita,” katanya.
Maka dari itu, Ganjar meyakini jika tidak ada data petani maka rencana untuk kedaulatan pangan hingga ingin menekan impor akan kacau.
Baca Berita IndoJurnal di Google News

- Berita7 hari ago
Presiden Jokowi Resmi Lantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI
- Berita7 hari ago
Vladimir Putin Tuding Amerika Serikat Biang Kerok Konflik di Jalur Gaza
- Berita7 hari ago
Israel dan Hamas Sepakat untuk Gencatan Senjata, Apa Perjanjiannya?
- Berita7 hari ago
Penuh Haru! Ketika Ganjar Pranowo Bertemu Mahasiswi asal Papua
- Berita6 hari ago
Keliling Pesantren, Yenny Wahid Sosialisasikan Program Ganjar Pranowo
- Berita6 hari ago
Incar Kemenangan di Jawa Timur, Ganjar Pranowo Ajak Relawan Gotong Royong
- Berita6 hari ago
Anies Baswedan Ungkap 2 Peran Penting Mahasiswa untuk Indonesia
- Berita5 hari ago
Faktor Gus Dur Bikin KH Yazid Jember Memilih untuk Dukung Mahfud MD