POLITIK
Tren Thrifting di Indonesia, Fashion Murah yang Ga Ada Matinya
IndoJurnal – Toko thrift, atau yang terkenal sebagai tempat menjual barang-barang bekas, semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tren thrifting di Indonesia ini menandai pergeseran signifikan dalam cara orang memandang dan mengikuti fashion.
Dengan keberlanjutan menjadi kekhawatiran global yang semakin penting, lebih banyak orang Indonesia beralih ke toko thrift bukan hanya sebagai pilihan hemat biaya tetapi juga sebagai cara untuk mengurangi jejak lingkungan mereka.
Tren Thrifting di Indonesia dan Daya Tariknya
Salah satu faktor utama dibalik tren toko thrift adalah keberlanjutan.
Fashion cepat atau fast fashion, dengan ciri khas pakaian murah untuk penggunaan dalam jangka pendek, telah lama menuai kritikan karena dampak negatifnya pada lingkungan.
Dengan memilih berbelanja di toko thrift, orang Indonesia dapat membantu mengurangi permintaan untuk produksi pakaian baru, sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan yang akibat industri fashion.
Selain itu, berbelanja di toko thrift memungkinkan setiap orang untuk mengekspresikan gaya pribadi mereka dengan cara yang unik.
Tak Seperti Toko Ritel Lain
Berbeda dengan toko ritel tradisional di mana pakaian mengalami produksi secara massal, toko thrift menawarkan berbagai item bekas yang mencerminkan era, tren, dan budaya yang berbeda.
Aspek berbelanja di toko thrift ini menarik bagi konsumen Indonesia yang ingin tampil beda dan membuat pernyataan fashion yang benar-benar mereka miliki.
Ada Peran Medsos
Platform media sosial seperti Instagram dan TikTok telah memainkan peran penting dalam mempopulerkan budaya thrift di kalangan pemuda Indonesia.
Influencer dan pembuat konten sering memamerkan temuan mereka dari toko thrift. Postingan mereka menginspirasi pengikut mereka untuk menjelajahi berbelanja di toko thrift sendiri.
Tagar #thriftingindonesia telah menjadi populer di media sosial, dengan tips styling, dan lokasi toko thrift favorit.
Oh Ya, Tentu Saja Ini Juga Soal Harga
Selain itu, harga terjangkau dari barang-barang bekas membuatnya jadi incaran berbagai kalangan konsumen.
Dengan harga yang jauh lebih rendah daripada pakaian baru, berbelanja di toko thrift memungkinkan bereksperimen penuh gaya tanpa harus menguras kantong.
Faktor harga yang terjangkau ini terutama menarik bagi generasi muda Indonesia, banyak di antaranya adalah mahasiswa atau profesional muda dengan anggaran terbatas.
- 5 Aplikasi Belanja Fashion yang Paling Populer dan Tepercaya
- Mau Belanja Lebih Hemat? Begini Cara Gratis Ongkir di Shopee
- Dukung Thrifting, Adian Napitupulu: Siapa yang Sebenarnya Dibela?
Dari Pasar Hingga Platform Online
Menanggapi permintaan yang meningkat untuk opsi fashion yang berkelanjutan, semakin banyak toko thrift dan pasar barang bekas muncul di seluruh Indonesia.
Mulai dari pasar di kota-kota besar hingga platform online yang menawarkan pakaian bekas layak pakai, konsumen sekarang memiliki lebih banyak pilihan daripada sebelumnya ketika berbelanja di toko thrift.
Ada Pendekatan Proaktif Ramah Lingkungan
Selanjutnya, beberapa toko thrift di Indonesia telah mengambil pendekatan proaktif terhadap keberlanjutan.
Pendekatan ini berupa penerapan praktik ramah lingkungan seperti upcycling, recycling, dan mendonasikan barang yang tidak terjual.
Dengan memprioritaskan tanggung jawab lingkungan dan sosial, toko thrift memenuhi permintaan konsumen sekaligus berkontribusi pada perubahan positif dalam industri fashion.