POLITIK
Demokrat: Rekonsialiasi SBY dan Megawati Harapan Seluruh Rakyat
IndoJurnal – Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Herman Khaeron membenarkan adanya rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Ada. Rencana itu ada. Gagasan itu ada,” kata Herman ditemui di sela-sela acara Syukuran Hari Ulang Tahun ke-22 Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Jakarta pada Sabtu (10/9/2023).
Herman juga menyebut pertemuan antara adalah Megawati dan SBY harapan seluruh rakyat Indonesia.
“Bahkan kalau memang terjadi rekonsiliasi antara Pak SBY dan Bu Mega, tentu ini harapan seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Senada dengan itu, Koordinator Juru Bicara DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra pun mengatakan pihaknya tentu menginginkan rencana pertemuan Megawati-SBY terwujud.
“Ya tentu, kita ingin lah ada pertemuan itu,” kata Herzaky ditemui dalam kesempatan yang sama. Namun, Herzaky meminta semua pihak agar menghargai proses dan tidak mendesak pertemuan tersebut.
“Bagaimanapun itu biarlah berproses. Jangan didesak-desak. Jangan diburu-buru. Kedua-duanya tokoh bangsa. Belum bertemu saja sudah bisa banyak memberikan kebijakan dan kebijaksanaan dan berbagi untuk rakyat Indonesia di berbagai pelosok negeri. Apalagi kalau keduanya ketemu, kan bisa memberikan sinyal-sinyal lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati memiliki peluang bertemu SBY untuk membahas kerja sama politik pada Pilpres 2024.
“Ya, nanti (penjajakannya), kan tim pemenangan nasional (sudah) dibentuk. Tim pemenangan nasional ini kemudian mendapat arahan dari dewan pengarah para ketum partai,” ujar Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta pada Senin (4/9/2023).
Peluang itu muncul usai Demokrat resmi mencabut dukungannya terhadap bakal capres Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan setelah Majelis Tinggi Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (1/9/2023).
- Koalisi Perubahan Makin Panas! Demokrat Cecar Anies Baswedan
- Demokrat Ngotot! Bulan ini Minta Diumumkan Cawapres Anies
- Nahdliyin Belum Tentu Pilih Anies, Gus Falah: Warga NU Cerdas!
Tidak Ada CLBK, Demokrat Pilih Move On
Selain itu, Koordinator Juru Bicara DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menolak harapan bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengajak Demokrat kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Herzaky menyatakan tidak ada cinta lama bersemi kembali (CLBK) antara Demokrat dan koalisi yang mengusung Anies Basweda-Muhaimin Iskandar karena pihaknya tidak ingin dikhianati kembali.
“Sudah jelas kita move on. Tidak ada CLBK. Sudah cukup. Jangan sampai dikhianati sekali, masih terus jadi bucin,” kata Herzaky.
Herzaky juga menyebut Demokrat tidak lagi ingin di-ghosting atau ditinggalkan, sehingga tidak mungkin pihaknya akan kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Kita tidak menolak, ya. Yang pasti kami tidak akan ada yang namanya CLBK. Intinya itu, kami tidak ada CLBK dan tidak mau di-ghosting kembali,” ucap dia.
Herzaky mengaku menghormati Ketua Umum PKB itu, sebab Demokrat tidak pernah berkoalisi dengan PKB sebelumnya. Oleh karena itu, kata dia, Demokrat sejatinya tidak merasa dikhianati oleh Cak Imin.
“Pak Muhaimin kami menghormati, kan kami tidak pernah berkoalisi dengan beliau. Kami tidak dikhianati oleh beliau. Silakan jalan saja kalau misal beliau jalan,” kata Herzaky.
Dia pun mengucapkan selamat kepada Cak Imin yang telah menggelar deklarasi sebagai bakal cawapres untuk bakal capres Anies Baswedan.
“Saat ini kami ucapkan, selamat seperti yang disampaikan ketum (ketua umum) kami. Pak Muhaimin selamat, saat ini sudah mendeklarasikan sebagai capres dan cawapres. Selamat menempuh hidup baru. Selamat menjalani, sampai bertemu nanti di debat capres,” ujarnya.
Herzaky juga tidak menampik bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan PKB karena partainya selalu terbuka dengan semua pihak.
“Kalau komunikasi kan kita selalu komunikasi. Kan di parlemen kita setiap hari bertemu dengan lintas partai. Kalau demokrat, konsepnya dan konteksnya selalu kita buka komunikasi dengan semua, jaga hubungan baik dengan semua. Tapi, kalau yang tidak berkomitmen dan mengingkari janji mohon maaf, nanti dulu,” ucapnya.
Sebelumnya, Cak Imin usai ziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (8/9/2023), berharap Demokrat bisa kembali ke koalisi pengusung Anies-Muhaimin (AMIN). Cak Imin juga berharap PKS tetap bersama di koalisi tersebut.
Baca Berita IndoJurnal di Google News
- POLITIK7 hari ago
Geser Posisi Eddy Soeparno, PAN Tunjuk Eko Patrio jadi Sekjen di Periode Baru
- POLITIK6 hari ago
Resmi! Puan Maharani Kembali Menjabat Ketua DPR untuk Periode 2024-2029
- POLITIK7 hari ago
Prabowo Subianto Berharap Bertemu Megawati Soekarnoputri sebelum Pelantikan
- POLITIK7 hari ago
Dilantik jadi Anggota DPR, Varrel Bramasta Ingin Mengawal Isu Anak Muda
- POLITIK6 hari ago
Pidato Perdana, Puan Maharani: Kebersamaan Bukan Berarti Semua Serba Sama!
- POLITIK4 hari ago
Cagub Jawa Timur Tri Rismaharini Siapkan Program Kesejahteraan Buruh Pabrik
- POLITIK6 hari ago
Pertemuan Prabowo dengan Megawati Dinilai Pengamat Penting untuk Bangsa
- POLITIK4 hari ago
Kena Fitnah Politik Uang, Cagub Jawa Barat Jeje Wiradinata Berikan Penjelasan