Connect with us

    POLITIK

    Relawan Ganjar Usul Nama Ridwan Kamil untuk Jadi Cawapres

    Published

    on

    Relawan Ganjar

    IndoJurnal – Relawan Ganjar Indonesia Sejahtera (GARIS) baru-baru ini melakukan konsolidasi untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

    Pilihan tersebut didasarkan pada survei elektabilitas yang menjadikan Ridwan Kamil di posisi tertinggi pada kategori cawapres.

    “Kami berharap partai-partai pengusung Pak Ganjar bisa mempertimbangkan niat baik kami dari GARIS maupun relawan lain, yang juga mendukung Pak Ridwan Kamil sebagai cawapres,” kata Ketua Umum GARIS Denny Januar di Jakarta, Kamis (25/8/2023).

    Sekjen GARIS Irvan Widiyanto pun melihat kolaborasi itu berpotensi terwujud, walaupun Ridwan berasal dari Partai Golkar.

    Saat ini, Partai Golkar mengarahkan dukungan pada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada pilpres 2024.

    Advertisement

    Irvan pun menyebut bahwa perpolitikan Tanah Air sangat dinamis dan bisa saja mengalami perbahan dalam waktu singkat. Ia menjelaskan, saat ini kondisi yang ada terlihat belum solid. Terlebih, ada dukungan dari Golkar untuk Prabowo.

    Namun jika di kemudian hari duet Ganjar – RK akhirnya tidak dapat terwujud, GARIS menyatakan tetap solid mendukung Ganjar Pranowo.

    Elektabilitas Ganjar Pranowo Menanjak karena Persepsi Publik

    Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan elektabilitas Ganjar Pranowo yang kembali meningkat. Melalui survei dengan skema pilihan tertutup pada tiga capres, Ganjar Pranowo meraih perolehan suara sebanyak 35,9 persen.

    BACA JUGA :  AirAsia Buka Rute Penerbangan Internasional yang Langsung ke Labuan Bajo

    Angka tersebut melampaui capaian Prabowo Subianto yang tercatat 33,6 persen dan Anies Baswedan yang mendapatkan 20,4 persen.

    Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad pun menyebut pengetahuan masyarakat terhadap Ganjar Pranowo menjadi faktor utama penyebab keunggulan Ganjar.

    Advertisement

    “Ganjar kembali menguat karena peningkatan pengetahuan publik pada Ganjar,” kata Saidiman melalui keterangan resmi, Kamis (24/8/2023).

    Ia menjelaskan, Prabowo Subianto bahkan juga dianggap belum berpotensi mengalahkaan elektabilitas Ganjar. Penyebabnya adalah tingkat pengetahuan masyarakat kepada Prabowo saat ini sudah mencapai titik tertinggi.

    Menurut Saidiman, publik meyakini Ganjar sebagai capres pilihan Presiden Joko Widodo serta dinilai sebagai penerusnya. Terlebih, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi pun begitu tinggi.

    Ia pun mengungkapkan, meski Prabowo memperoleh dukungan sebagai capres 2024 yang diusung Partai Golkar dan PAN, ternyata hal ini pun tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas.

    BACA JUGA: Warga Ingin Selfie dengan Ridwan Kamil, Pagar Istana Roboh

    Ridwan Kamil Belum Tentukan Karier Selanjutnya

    Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih belum memutuskan langkah politiknya menyusul masa jabatan yang berakhir awal September mendatang. Meski demikian, ada empat jalur politik yang berpotensi menjadi pilihannya.

    Advertisement

    Keempatnya adalah maju kembali di Pilgub Jabar, maju di Pilgub DKI Jakarta, menjadi cawapres pada Pilpres 2024, atau menjadi menteri.

    BACA JUGA :  Muhaimin Iskandar Serukan Semangat Perubahan untuk Indonesia

    “Ada yang nawarin jadi menteri. Siapa pun presidennya katanya,” kata Ridwan saat ditemui di di Masjid Raya Al Jabar, Sabtu (19/8/2023). Namun, ia mengingatkan, di mana pun ditempatkan, setiap individu harus bermanfaat bagi sesama.

    Mengenai peluang maju lagi di Pilgub Jabar, Ridwan tidak menyangkalnya. Terlebih, pendukungnya pun masih solid untuk meminta Ridwan melanjutkan pembangunan di Jabar.

    Kemudian untuk maju di Pilgub DKI Jakarta, Ridwan mengaku terkejut dengan hasil survei. Sebab, wajahnya pun tidak pernah muncul di baliho-baliho Jakarta.

    Lebih lanjut, mengenai potensi maju di Pilpres 2024, kepastiannya belum ditentukan dalam waktu dekat. Sebab menurut Ridwan, situasi politik saat ini masih begitu dinamis.

    Advertisement

    “Seperti 2019, perjodohan di detik-detik akhir,” ucap Ridwan. Oleh karena itu, ia meminta publik tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Sebab, segala sesuatunya masih jauh dari prediksi, menurut Ridwan.

    Follow Berita IndoJurnal di Google News

    Trending