Connect with us

    POLITIK

    Gus Falah: PDI Perjuangan dan NU Dekat Struktural dan Kultural

    Published

    on

    PDI Perjuangan dan NU

    IndoJurnal – Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah mengatakan bahwa PDI Perjuangan intensif melakukan komunikasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

    “Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam terbesar di dunia. Maka, pendekatan-pendekatan terhadap alim ulama maupun kiainya menjadi penting guna meningkatkan suara bagi PDI Perjuangan dari kalangan nahdiyin,” katanya di Jakarta pada Selasa (26/9/2023).

    Gus Falah yang juga Ketua PBNU itu menyatakan bahwa komunikasi itu bersifat struktural dan kultural.

    “Kuncinya satu, sentuh hatinya sebab selama ini NU yang menjaga Indonesia. Bila selama ini NU bagaikan mendorong mobil mogok, setelah jalan, ditinggal, NU tidak lagi seperti itu,” katanya menegaskan.

    Bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo ketika memimpin Jawa Tengah bersama Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin sejak 2018 hingga 2023. Gus Yasin merupakan anak dari ulama NU terkenal dari Rembang K.H. Maimun Zubair.

    Advertisement

    Menurut Gus Falah, Ganjar Pranowo juga sudah bersinergi dengan NU dalam berbagai momentum.

    “Dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan NU, Mas Ganjar selalu hadir,” kata anggota DPR RI ini.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim NU dan Muhammadiyah memiliki visi dan misi yang sama dengan partainya untuk mewujudkan Indonesia Raya.

    “PDI Perjuangan, Muhammadiyah, dan NU memiliki visi dan misi bersama untuk mewujudkan Indonesia Raya,” katanya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (25/9/2023).

    BACA JUGA :  Mundur dari Pilkada Tangsel, Riza Patria Jadi Wakil Ridwan Kamil di Jakarta?

    Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pertanyaan wartawan terkait dengan banyaknya kader NU yang bergabung dengan PDI Perjuangan dan kemungkinan mengusung calon wakil presiden dari kalangan NU.

    Advertisement

    “Kami di PDI Perjuangan memiliki kesadaran historis dan kultural serta ideologis yang sama, apalagi capres dan cawapresnya,” kata Hasto.

    Hasto menerangkan bahwa partainya dengan NU dan Muhammadiyah memang punya banyak kesamaan bila melihat sejarahnya.

    “NU dan Muhammadiyah itu saudara tua PDI Perjuangan. Ini teman sehayat, sekandung badan. Muhammadiyah 1912, NU 1926, dengan visi membangun Indonesia yang luar biasa,” kata Hasto.

    PDI Perjuangan, lanjut Hasto, lahir gagasan Proklamator RI Bung Karno yang membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI). Kelahiran PNI, NU, dan Muhammadiyah itu memang berdekatan sehingga layak disebut saudara sekandung.

    “PNI sebagai akar PDI Perjuangan pada tahun 1927 sehingga kami memang klop,” kata Hasto menegaskan.

    Advertisement

    PDI Perjuangan Terus Sosialisasikan Ganjar Pranowo

    PDI Perjuangan memberikan edukasi politik dengan menyosialisasikan bakal capres Ganjar Pranowo kepada masyarakat di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/9/2023).

    “Jadi tiap-tiap caleg punya cara sendiri-sendiri dalam menyosialisasikan Pak Ganjar dan dirinya ke masyarakat,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur Eddy Tarmidi Widjaja (ETW).

    BACA JUGA :  6 Cara Mudah Belajar Ngaji pada anak Sampai Fasih dan Lancar

    Eddy mencontohkan dirinya saat mensosialisasikan ke masyarakat dengan terlebih dahulu memberikan edukasi pentingnya pemilu, partai, bakal calon legislator (caleg) dan capres.

    “Selain itu, saya kemas dengan pertanyaan juga. Kalau ada warga yang bisa menjawab pertanyaan saya, maka mendapatkan voucher untuk membeli makan,” kata Eddy yang juga bakal Caleg DPRD Surabaya.

    Menurutnya, warga cukup antusias dengan cara yang dilakukannya. Apalagi, kata dia, dengan cara-cara tersebut mereka jadi mengerti apa pentingnya pemilu bagi keberlanjutan pemerintahan.

    “Ibu-ibu selalu heboh di setiap lokasi yang saya kunjungi. Saya berusaha komunikatif dan interaktif saat ketemu warga,” kata Edi.

    Advertisement

    Salah seorang ibu warga Sambikerep mengaku senang dengan cara-cara yang dilakukan ETW saat sosialisasi dengan cara memberikan pertanyaan dan voucher makan.

    Menurutnya, ETW yang merupakan keturunan Tionghoa pintar mengambil hati para ibu-ibu. “Pak ETW orangnya baik, dan bisa memikat hati kami para emak-emak,” katanya.

    Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya memperkuat konsolidasi dengan terus bergerak turun ke kampung-kampung guna memperkenalkan Bakal Capres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP ke masyarakat.

    “Kami perkuat soliditas antarkader banteng, kami rajut terus kekompakan, untuk terus turun ke warga masyarakat,” kata Adi yang juga Ketua DPRD Surabaya.

    Baca Berita IndoJurnal di Google News
    Advertisement

    Trending