Connect with us

    POLITIK

    Relawan Muslim Fokus Sosialisasikan Rekam Jejak Ganjar Pranowo

    Published

    on

    Rekam Jejak Ganjar

    IndoJurnal – Relawan Aliansi Muslim Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Almijan) gencar menyosialisasikan rekam jejak pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

    “Pemilihan Presiden 2024 dikembalikan kepada hati nurani, rekam jejak Ganjar-Mahfud jelas baik, dan sama-sama memiliki prestasi yang baik, dari segi kepemimpinan, dan keberpihakannya kepada rakyat,” kata Koordinator Nasional Almijan Syukron Jamal di Jakarta pada Senin (7/11/2023).

    Dia menjelaskan dari sisi kepemimpinan, Ganjar Pranowo sudah terbukti berhasil menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Bahkan sebelum menjadi Gubernur Jateng, Ganjar merupakan anggota DPR RI.

    “Sudah pengalaman menjalankan pemerintahan, baik di eksekutif maupun legislatif,” ujarnya.

    Ia mengatakan keberpihakan Ganjar terhadap dunia pendidikan dan pesantren sangat nyata. Salah satunya program ekonomi pesantren. Melalui program tersebut para santri dan civitas ponpes mendapatkan pelatihan hingga pendampingan untuk pengembangan usaha.

    Advertisement

    Melalui program tersebut, katanya, Ganjar mendorong kemampuan pesantren untuk menggerakkan perekonomian di lingkungan masyarakat sekitar. Tentu itu akan sangat baik, apabila nanti diterapkan untuk pesantren di seluruh Indonesia.

    Selain itu, kata dia, Mahfud MD merupakan sosok yang mumpuni, memiliki rekam jejak baik, profesional, bersih, dan tegas utamanya dalam supremasi hukum.

    BACA JUGA :  4 Pilihan Drama Korea dengan Adegan Ciuman Bibir Paling Intens

    “Beliau adalah pendekar hukum di Indonesia, Insya Allah di bawah kepemimpinan Ganjar-Mahfud, supremasi hukum dan keadilan akan tegak berdiri di atas semua golongan,” katanya.

    Relawan Almijan menggelar sosialisasi, pembekalan, serta deklarasi pendukung calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Majelis Pengajian Sholawat Nariyah (Pesona) Komplek Pesantren Kun Fayakun, Kota Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (5/11/2023).

    Ganjar Pranowo Berniat Mendata Petani di Tanah Air

    Bakal capres Ganjar Pranowo mengaku ingin mendata petani di Tanah Air jika nanti terpilih menjadi presiden untuk tujuan kedaulatan pangan.

    “Ya saya kira kalau pembangunan pertanian mesti hari ini serius mengurus kedaulatan pangan kita, dimulainya dari mana, data pertanian akurat libatkanlah anak-anak muda dan para peneliti,” kata Ganjar saat diskusi dengan kader PDI Perjuangan di Denpasar, Bali pada Kamis (2/11/2023).

    Advertisement

    Menurut dia, dengan terkumpulnya data petani yang ada maka pemerintah tinggal memproses untuk mencari tahu masalah apa yang terjadi, setelah itu kondisi pangan dapat terakomodir dari hulu ke hilir.

    BACA JUGA :  Mau Cek Garansi HP Xiaomi, Begini Cara Lihatnya!

    Saat ini yang ia lihat adalah masalah kondisi tanah, cuaca, bibit, pupuk, dan ‘offtaker’ atau pembeli, di mana dengan berkurangnya subsidi pupuk semestinya petani didukung dari sisi lain seperti fasilitasi menuju pertanian organik, kemudian diberikan stimulan berupa benih, dan nantinya pemerintah sebagai ‘offtaker’ mengambil dengan harga sesuai.

    “Bulog sekarang mengurusi beras saja, yang lain tidak wajib dan yang terjadi mereka harus ambil kredit komersil, apa yang bisa dilakukan ya kembalikan Bulog ke fungsi awal, yaitu sembilan bahan pokok diambil lagi dikuasi negara,” ujar Ganjar.

    Isu pertanian ini disebut sebagai program prioritasnya bersama Mahfud MD apabila berhasil memenangkan pemilihan presiden nanti, ini menjadi kesempatan sekaligus tantangan baginya.

    “Ya selama ini (pertanian) berserakan, kalau kita bicara subsidi pupuk saja sekarang kan dikurangi sama pemerintah, makanya ribut di bawah karena tidak ada transformasi utama ke pupuk organik, begitu dikurangi mestinya segera dimasukkan pendamping untuk bisa menyangga mereka, ini penting untuk mengelola pertanian kita,” katanya.

    Advertisement

    Maka dari itu, Ganjar meyakini jika tidak ada data petani maka rencana untuk kedaulatan pangan hingga ingin menekan impor akan kacau.

    Baca Berita IndoJurnal di Google News

    Trending