Gaya Hidup
Didi Kempot, Legenda Campursari dan The Godfather of Broken Heart

IndoJurnal, Jakarta – Didi Kempot merupakan sosok penyanyi yang tersohor di tanah air. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Desember 1966 dengan nama asli Dionisius Prasetyo.
Bukan hanya sebagai penyanyi, Didi Kempot juga piawai dalam menciptakan lagu-lagu. Musisi legendaris Indonesia itu mendapat julukan The Godfather of Broken Heart dan King of Campursari.
Musik campursari yang diciptakan oleh Didi Kempot memang unik. Dirinya menggabungkan unsur-unsur musik tradisional Jawa dengan alat musik modern seperti gitar dan drum.
Lagu-lagu ciptaannya sering kali bercerita tentang cinta dan kerinduan, dengan lirik yang sederhana namun penuh makna. Tak heran jika banyak lagunya yang menjadi hits sepanjang masa.
BACA JUGA: Butuh Hiburan di Televisi? Langsung Aktivasi Nex Parabola
Jatuh Bangun di Dunia Musik
Sebelum menjadi penyanyi terkenal, Didi pernah mengalami masa-masa perjuangan yang cukup sulit. Pada awal kariernya, ia banyak menerima penolakan dari produser musik dan stasiun televisi.
Hal ini membuatnya harus berjuang lebih keras untuk bisa meraih kesuksesan di dunia musik. Didi memulai karier musiknya pada tahun 1984 dengan menjadi pengamen jalanan. Ia juga pernah bekerja sebagai supir taksi.
BACA JUGA: Ki Hajar Dewantara, Pelopor Dunia Pendidikan Indonesia
Dalam perjalanannya di dunia musik, dirinya seringkali harus tampil di acara di kampung-kampung dan pedesaan. Meskipun mengalami banyak rintangan dalam perjalanan kariernya, Didi tak pernah menyerah.
Pada akhirnya mendapat kesempatan untuk merilis album pertamanya pada tahun 1992 dengan judul “Prawan Kalimantan”.
Album tersebut mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat dan membuka jalan bagi Didi di khazanah permusikan Indonesia. Sejak itu, namanya menjadi semakin populer.
Lagu Legendaris Stasiun Balapan
Stasiun Balapan adalah salah satu lagu legendaris yang diciptakan oleh Didi Kempot dan sangat populer di Indonesia.
Lagu ini menceritakan tentang kerinduan seseorang yang telah pergi jauh dari rumahnya, dan merindukan kembali suasana di kampung halaman. Dengan Alunan musik campursari yang diiringi dengan gitar juga membuat lagu ini sangat mudah diingat.
BACA JUGA: Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Erick Thohir Berbohong?
Termbang tersebut diciptakannya pada tahun 1998 dan dirilis dalam album berjudul Ambyar. Lagu ini menjadi salah satu hits terbesar dan sering dinyanyikan di acara-acara musik dan even-even besar di Indonesia.
Saat di puncak kesuksesannya, Didi Kempot pada tahun 2020 meninggal dunia karena serangan jantung. Meski begitu, musik dan karya-karyanya tetap dikenang dan dicintai.
Follow Berita IndoJurnal di Google News

- Berita5 hari ago
Sahabat ABI Siap Mengantar Anies Baswedan Menjadi Presiden Indonesia
- Berita5 hari ago
Dukung ‘AMIN’, SKI Siap Suarakan Perubahan Hingga ke Pelosok Nusantara
- Berita6 hari ago
Silahturahmi ke Pontianak, Mahfud MD Serap Aspirasi Masyarakat Tionghoa
- Berita6 hari ago
Anies Baswedan Ajak Relawan AMIN Terus Gaungkan Semangat Perubahan
- Berita4 hari ago
Ganjar-Mahfud Mulai Kampanye Terbuka dari Barat dan Timur Indonesia
- Berita4 hari ago
PDI Perjuangan Ingin Ganjar-Mahfud Kembalikan Gagasan Revolusi Mental
- Berita4 hari ago
Ganjar Pranowo Ajak Relawan Terjung Langsung ke Tengah Masyarakat
- Berita4 hari ago
Istri Kapolri Hoegeng: Ganjar Pranowo Bagian dari Keluarga Bhayangkara